15 Januari 2025
Hizkia. W berpose sejenak sebelum sesi wawancara dengan Suaraumat.com dimulai (15/10/2019). Hizkia W adalah pemain industri Capital Market sekaligus gembala sebuah gereja yang berada di bawah salah satu sinode resmi di Indonesia.
(Foto: Mihardo Saputro)


Penulis: Mihardo Saputro

JAKARTA, Suaraumat.com – Pemain industri Capital Market Hizkia W., optimis bahwa
Indonesia tidak akan bubar. Dia menyebut walau kisah tentang Indonesia bubar
pada 2030 santer terdengar, namun hal itu tidak akan terjadi selama Pancasila
tetap menjadi dasar negara.

“Kalau ada yang mau mengganti Pancasila sebagai
ideologi bangsa, itu tidak mungkin. Indonesia adalah negara yang majemuk.
Beragam suku, budaya, ras dan agama ada di sini. Jadi selama Pancasila menjadi
dasar persatuan, Indonesia tidak akan pernah bubar,” tutur Hizkia.

Hizkia mengawali penjelasannya dengan bicara
tentang makna persatuan menyambut perayaan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019. Menurut Hizkia, pemuda-pemudi Indonesia harus menghindari sifat
egoisme dan membangun sikap kebersamaan guna mewujudkan persatuan bangsa.

“Pemikiran anak muda untuk masalah Indonesia bersatu memang sedikit mengalami perubahan. Mungkin karena dinamika
dari media sosial atau smart phone
yang membuat sifat individualisme mereka lebih kelihatan. Perubahan itu
sebenarnya bagus jika kita manfaatkannya
dengan positif. Dengan teknologi tersebut kita bisa membuat global communication sehingga global network tercipta. Intinya, anak
muda harus bisa membangkitkan lagi team
work
di era milenial ini,” ujar Hizkia menjelaskan.

Diapun mengatakan bahwa anak muda
sekarang cerdas-cerdas dan mereka banyak merintis usaha serta membangun
jaringan dimana ini merupakan entri poin
yang paling penting guna menuju masyarakat yang sejahtera.


“Dengan melakukan bisnis mereka akan
memiliki save ekonomi yang kuat
secara pribadi dan save ekonomi yang
kuat ini akan membangun Negara ini semakin baik karena mereka akan
berkontribusi dengan apa yang mereka
terima. Oleh karena itu, mari kita menjadi pebisnis-pebisnis muda yang cerdas,
kreatif dan pandai melihat potensi Indonesia menuju bangsa yang sejahtera,”
lanjut Hizkia.

Menanggapi situasi politik belakangan ini dimana banyak
anak-anak muda yang turun ke jalan guna menyuarakan aspirasinya, Hizkia mengatakan
bahwa itu sah-sah saja selama itu tidak anarkis.

Saya dulu juga
mahasiswa, aktivis, tapi saya menggelar hak suara saya melalui lembaga-lembaga
yang sesuai dan jelas keberadaannya. Kalau kita mau menyuarakan suara kita, mari
kita menggunakan kendaraan yang tepat. Demo di jalan itu tidak salah, tapi mari
kita membangun sebuah pemahaman bahwa demo itu adalah menyampaikan aspirasi dan
harus tertib serta tidak ada kekacauan,” ujar Hizkia.

Hizkia menilai ada oknum-oknum yang sengaja
ingin merusak Indonesia dengan cara memanfaatkan anak-anak muda dengan  tujuan membuat situasi politik tidak stabil
sehingga berimbas pada ekonomi  dimana
investor enggan  untuk melakukan
investasi.

“Kalo kita lihat, indeks saham
gabungan sempat anjlok karena isu-isu yang dibangun ini. Padahal kalau kita
tetap pada koridor kita, kita tetap konsisten dengan apa yang kita lakukan
selama ini, saya yakin Indonesia akan masuk ke jajaran lima besar negara-negara
maju,” ujar Hizkia menambahkan.

Hizkia  juga menyinggung peran penting Gereja dalam
membangun persatuan di kalangan pemuda. 

“Gereja harus membuat workshop-workshop atau tema-tema yang
sifatnya team work
Di dalam Akitab juga
sudah sangat jelas, Tuhan Yesus sendiri memiliki
team work yang kuat dengan ke-dua belas rasulNya. Yesus juga
mengajar bagaimana membangun komunitas. Jadi harus ada sarana dan pra sarana
yang dikelola atau diprakarsai oleh Gereja untuk menjangkau kembali anak-anak
muda ini. Bukan hanya sekedar ibadah
youth,
itu tidak cukup menurut saya. Gereja harus ingat, tiang Gereja adalah anak-anak
muda, jadi porsi dalam pengembangan anak-anak muda harus lebih besar dalam
sebuah Gereja,” ujar Hizkia yang juga seorang gembala sebuah Gereja yang berada
di bawah salah satu sinode resmi di Indonesia.

Sebelum menutup pembicaraan, Hizkia
juga mengajak semua generasi muda Indonesia untuk bersama menjaga persatuan dan
membangun bangsa.

“Mari kita anak-anak muda mendeklarasikan
komitmen kita bahwa kita akan menjadi anak muda yang kreatif, berprestasi dan menghasilkan
karya-karya yang baik. Kita harus memberikan kontribusi agar Negara ini  maju,” tandas Hizkia.
***

* Penulis adalah Redaktur Pelaksana di Tabloid Suara Umat

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content