16 Januari 2025
Sesi foto bersama peserta sebelum acara Kongres II Pewarna dimulai (1/11/2019).
(Foto: Mihardo Saputro)

Penulis: MZ

BOGOR, suaraumat.com  Diskusi interaktif Kongres II Persatuan Wartawan Nasrani
Indonesia (Pewarna) bertemakan ‘Peran Jurnalis dalam Membangun Gerakan Oukumene
antar Lembaga Kristiani,’ dengan subtema: ‘Membangun Solidaritas dan Semangat Kebertautan
antar Anggota sebagai Satu Entitas yang Utuh,’ diselenggarakan di Hotel Pelangi,
Gunung Gelis, Bogor (1-3/11/2019).

Diskusi yang dihadiri pimpinan organisasi Kristen,
diantaranya API, MUKI, GAMKI dan beberapa organisasi lainnya berlangsung sangat
menarik dan hampir semua pembicara memberikan masukan peran jurnalis secara
normatif.

Sekjen MUKI Ega Mawardin sebagai pembicara kedua mengurai
gerakan oukumene dalam ormas Kristen, 
“Gerakan oukumene adalah gerakan pemersatu bagi
gereja-gereja dengan berbagai latar belakang denominasi, tetapi sekarang kita
bisa menyebutnya gerakan yang menyatukan organisasi Kristen dalam satu gerak
dan komitmen kebersamaan” ujar Ega Mawardin.

Ega Mawardin juga menjelaskan tentang ormas yang menurut dia
adalah organisasi yang didirikan atau dibentuk oleh masyarakat secara sukarela
berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan
tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan, seperti halnya MUKI dan Pewarna.

“Ormas tentu bertujuan untuk berpartisipasi, memberdayakan dan
melayani masyarakat. Fungsinya jelas, penyalur, pembinaan dan pengembangan
anggota. Sementara itu ormas di kalangan umat Kristen dikelompokkan dalam dua
bagian besar, yaitu ormas profesi seperti API dan ormas umum seperti MUKI, ada
yang berkiblat gereja/aras karena kedekatan atau ada yang dibentuk oleh gereja
sendiri dan ada yang mandiri dibentuk oleh orang-orang yang bebas. Ada juga
ormas berbasis pengurus/LSM dan ada ormas berbasis anggota dan dapat berbadan
Hukum dan tidak berbadan hukum. Memang banyak macamnya, tetapi tetap saja
organisaai masyarakat,” kata Ega menjelaskan.

Gerakan oukumene organisasi Kristen menurut Ega Mawardin
yang juga adalah penulis menyatakan bahwa gerakan oukumene dalam ormas pernah
didirikan ‘Aku Indonesia’ yang memiliki anggota hampir 18 organisasi pada tahun
2017, tetapi sampai kini tak berwujud dalam organisasi terlihat nyata jelas
orientasi kerja yang dilakukannya. Sementara itu didirikan juga FKOK yang
beranggotakan hampir 29 organisasi, walau jenis organisasi gado-gado tetapi tak
jelas juga orientasi kerjanya.

“Sebenarnya capaian gerakan Oukumene Ormas Kristen adalah
bagaimana gerak bersama dan bagaimana menjaga komitmen. Dalam gerak bersama
pembagian tugas yang jelas sesuai dengan keberadaan organisasi. Komitmen agar
jangan gampang ke luar, cepat baper pada kebersamaan,” tambahnya.

Karena
itu, menurut Sekjen MUKI, organisasi jurnalis seperti Pewarna Indonesia sangat
penting perannya, “Pewarna bisa menjadi pemandu gerak oukumene ormas Kristen
dan silahkan Pewarna ambil peran itu agar kita bisa maju bersama,” kata Ega
Mawardin menutup paparannya.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content