RD. Paulinus Surip memberikan hosti suci pertama bagi salah seorang anak peserta Komuni Pertama. (Foto: Laurensius Leba) |
Bengkayang, Kalbar, SUARAUMAT.com – Misa komuni pertama 60 orang di Gereja Stasi Santo (St) Paulus, Lumar, Paroki St. Pius X, Bengkayang, Keuskupan Agung Pontianak, Minggu 30 Januari 2022. Misa dipimpin RD. Paulinus Surip pastor rekan Gereja Paroki St. Pius X Bengkayang.
Komuni Pertama adalah salah satu kesempatan paling suci dan paling penting dalam kehidupan seorang Katolik.
Momen ini adalah pertama kalinya seseorang menerima Sakramen Ekaristi Kudus, yaitu makanan rohani berupa roti dan anggur yang telah dikonsekrasikan atau dikuduskan.
Umat Katolik percaya ketika roti dan anggur dikuduskan, mereka menjadi tubuh dan darah Yesus Kristus.
Sebagian besar anak-anak Katolik menerima Komuni Pertama mereka ketika mereka berusia 7 atau 8 tahun.
“Stasi ini pertama sekali diresmikan oleh Mgr. Hieronimus Bumbun, OFM., Cap (Uskup Emeritus saat ini) pada Oktober 1979 di atas lahan hibah dari keluarga Joni Lumar,” ujar Laurensius Leba kepada Suaraumat.com.
Laurens mengatakan, ketika ia mendapat tugas mengajar di SMP Negeri 1 Lumar pada 1 April 2004 dirinya langsung bergabung dengan Stasi St. Paulus, dan sejak tahun 2005 ia dipilih menjadi pemimpin Stasi tersebut.
Kepemimpinan Lorens dan kawan-kawan membuahkan hasil ketika mereka bisa memiliki sertifikat tanah yang akan dijadikan lahan pembangunan gereja.
“Atas kerja keras kami pengurus waktu itu maka kami berhasil membuat sertifikat hak milik lahan tanah gereja yang dulu dihibahkan tanpa ada surat tanda kepemilikan,” ujar Lorens.
Lebih lanjut pria asal Roe, Nagekeo, Flores, NTT itu menceritakan soal perjuangan bersama teman-temannya membangun Gereja Stasi St. Paulus.
“Sertifikat tanah gereja dibuat pada 2008 silam. Dalam perjalanan waktu di periode kedua kepemimpinan saya, kami berhasil beli lahan baru untuk pembangunan gereja baru karena gereja lama sudah banyak yang rusak,” cerita Lorens yang juga seorang guru.
Setelah pihaknya secara resmi membeli tanah dan langsung membentuk panitia pembangunan yang diketuai oleh Esidorus, SP., Ketua Dua DPRD Bengkayang. Semua mulai bergerak menggalang dana dari tahun 2014, dan mulai proses pembangunan serta selesai pada tahun 2017.
Peresmian Gereja St. Paulus Lumar
Peresmian gedung gereja yang baru oleh Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus pada tanggal 23 Juli 2017.
“Setelah peresmian gereja baru kelihatan semangat rohani umat mulai bangkit. Hingga sekarang Stasi kami sudah mandiri dan selalu dikunjungi oleh pastor pada setiap hari raya dan juga Minggu biasa,” ungkapnya.
Dia mengatakan, masyarakat setempat bangga memiliki gereja baru, dan semangat kerja sama baik pengurus dan seluruh umat.
“Saat ini yang menjadi pengurus gereja ini ada di tangan Bapak Garadus Kepala Desa (Kades) Tiga Berkat, Kec. Lumar, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat,” ujarnya.
Sebagai informasi tambahan! Laurens menuturkan, perintis Gereja Katolik di Lumar yang diresmikan tahun 1979 adalah Raymundus Roy, seorang guru subsidi asal Ende yang dikirim pemerintah tahun 1977 ke Kalimantan Barat dan sekarang sudah pensiun.
Galeri foto kemeriahan dan keceriaan Misa Komuni Pertama Gereja Stasi St. Paulus, Lumar, Bengkayang, Kalimantan Barat:
Foto: Laurensius Leba
Raymundus Roy, asal Ende, Flores, NTT, Perintis Gereja Katolik Lumar, Bengkayang. |
Laurensius Leba (paling kiri) dan Istri saat menjadi Wali Nikah salah seorang umat Gereja Stasi St. Paulus, Lumar. |
Garadus, Ketua Umat Gereja Stasi St. Paulus Lumar yang juga Kades Tiga Berkat Kec. Lumar. |
Esidorus, SP., Panitia pembangunan gereja 2014-2017 dan Ketua 2 DPRD Kab. Bengkayang serta Ketua DPC PDIP Kab. Bengkayang saat ini. |
(su/kp)