10 Oktober 2024
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (duduk kedua dari kiri), di Phinisi Room, Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/1/2022) siang. (Foto: Istimewa)

Jakarta, SUARAUMAT.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhir-akhir ini mulai sering meninggalkan ibu kota.

Ia mengunjungi sejumlah daerah untuk memenuhi undangan para relawan pendukungnya maupun kegiatan parpol.

Apakah ada hubungannya dengan pemilihan presiden 2024?

Bicara tentang deklarasi pemilihan presiden saat bertemu relawan

Diberitakan, pada Jumat 21 Januari 2022 Anies Baswedan terbang ke Makassar, Sulawesi Selatan. Di sana ia bertemu dengan relawan pendukungnya yang tergabung dalam Mileanis Sulsel di sebuah restoran di kota Makassar.

Dalam pertemuan itu, Anies menegaskan, saat ini bukan saatnya mendeklarasikan diri sebagai calon presiden Republik Indonesia 2024.

Saat ini dia masih fokus mengurus ibu kota Jakarta selama sisa masa jabatannya yang akan berakhir pada Oktober 2022.

“Nah, saya jawab. Kalau belum waktunya jangan mengumandangkan adzan,” kata Anies menanggapi pertanyaan calon presiden, seperti dilansir Antara.

Ia mengatakan jika adzan sudah terdengar lebih awal dan waktunya belum tiba, orang akan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.

“Artinya, perhatikan, kalau mendengar adzan jam 10 pagi, apa yang kita lakukan, semua orang akan mengatakan apa ini? Betul. Ini belum waktu adzan, jadi jangan panggil untuk sholat dulu, itu saja,” katanya.

Namun, dukungan dari komunitas Mileanist yang mendorong dan mendukung Anies Baswedan untuk maju sebagai orang nomor satu di Indonesia pada Pilpres 2024, tetap diberikan apresiasi untuk diakomodasi.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini menyebut, InsyaAllah apa pun yang kita lakukan bisa menjalankan amanah, tapi apa pun amanah yang dijalankan dengan sebaik-baiknya. Intinya kita gotong royong, alhamdulilah malam ini kita berkumpul bersama.

Usai acara, saat ditanya wartawan soal capres, Anies kembali mengatakan, saat ini dirinya masih fokus menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, termasuk menyelesaikan sejumlah program kerja.

Anies menyampaikan kepada media terkait masa tugasnya yang sampai Oktober (tahun 2022). Jadi sampai Oktober ia akan tetap fokus di Jakarta.

Ketua Jaringan Nasional Mileanis Muhammad Ramli Rahim pada kesempatan itu mengapresiasi kedatangan Anies Baswedan, meski ia datang untuk menghadiri dan menyaksikan pernikahan putra Nurdin Halid itu.

Ramli mengatakan pihaknya mengapresiasi kehadiran Anies. Menurutnya, mereka sudah menunggu kedatangan mantan Mendiknas periode pertama kepemimpinan Presiden Joko Widodo itu ke Makassar. Meski kegiatannya mendadak, Anies tetap hadir untuk memberikan masukan kepada tim relawan.

Hadiri acara PPP di Yogyakarta

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (tengah berkalung sarung hijau) saat mendatangi acara Harlah dan Muskerwil PPP di Bantul, DIY, Senin (31/1/2022). (Foto: Istimewa)

10 hari setelah bertemu pendukungnya di Makassar, Anies kini telah kembali meninggalkan ibu kota menuju Yogyakarta.

Kali ini Anies menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Anies dikabarkan berangkat pada Minggu (30/1/2022) sore.

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (Sekwil) PPP DKI Jakarta, Najmi Mumtaza Rabbany alias Gus Najmi melalui pesan singkat, Senin (31/1/2022) menulis, Iya betul Pak Anies langsung berangkat ke Jogja naik kereta setelah mengikuti PPP DKI Jakarta kemarin.

Acara tersebut diadakan di Hotel Grand Lohan dan JEC Jogjakarta. Anies dikatakan mengisi acara dengan pidato bertajuk “Membangun untuk Mempersatukan” dari pengalaman membangun Jakarta.

Ia akan mengisi acara tersebut dengan Eep Saifullah Fatah yang merupakan pakar politik. Namun diketahui, sebelum berangkat ke Yogya, Minggu siang, Anies juga menghadiri acara ulang tahun PPP ke-49 di kantor DPW PPP Jakarta, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Dalam acara tersebut juga digelar istighosah Abraham Lunggana alias Haji Lulung, seorang tokoh politik senior di PPP yang meninggal dunia pada 14 Desember 2021 akibat penyakit jantung.

Terpantau, Anies tiba di DPW PPP sekitar pukul 14.30 WIB. Anies yang hadir dalam balutan baju batik dan sarung warna hijau langsung disambut oleh massa PPP yang berkumpul di acara istigosah tersebut.

Anies terlihat bersalaman dengan beberapa wanita yang berada di sekitar lintasan panggung. Sesaat kemudian, Anies diteriaki takbir dan menyebut RI 1 saat menuju ke panggung.

Kehadiran Anies pun disambut dengan teriakan massa, takbirr… takbir.. hidup RI 1.

Putra mendiang Lulung, Guruh Tirta Lunggana, juga menyampaikan harapannya agar Anies bisa menjadi presiden. 

“Mudah-mudahan beliau jadi presiden,” kata Guruh dalam sambutannya di acara istigosah.

Tidak luput kritik

Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyayangkan sikap Anies yang mulai sering meninggalkan Jakarta saat masih menjabat. (Foto: Istimewa)

Anies sendiri pernah menyampaikan mimpinya keliling Indonesia untuk menjelaskan keberhasilannya membangun Jakarta. Namun, Anies mengaku akan melakukan hal itu setelah dirinya lengser dari jabatannya sebagai Gubernur DKI pada Oktober 2022.

Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyayangkan sikap Anies yang mulai sering meninggalkan Jakarta saat masih menjabat.

Apalagi, saat ini virus Covid-19 sedang mewabah di ibu kota. Ia menilai Anies abai dan tidak bertanggung jawab karena pergi saat angka penularan Covid-19 di Jakarta semakin menggila.

“Begitu virus sampai di kantornya, dia berangkat dari Jakarta untuk acara DPW PPP Yogyakarta,” kata Gilbert saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (31/1/2022).

Politisi PDI Perjuangan itu menilai Anies tidak pernah memberikan penjelasan terkait peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Jakarta, termasuk kasus Omicron yang kini mendominasi penularan Covid-19.

“Tidak ada sedikitpun penjelasan dari gubernur terkait peningkatan jumlah kasus dan infeksi virus corona, termasuk upaya yang dilakukan,” katanya.

Gilbert mengatakan Yogyakarta memiliki gubernur yang mengelola daerah, termasuk mengelola partai politik di daerah.

Lantas Gilber menyampaikan, bahwa gubernur DKI tidak wajib mengurus DIY karena mengurus DKI juga tidak menunjukkan sikap yang baik dan bertanggung jawab.

(su/kpn)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content