Presiden Joko Widodo. (Biro Pers dan Media Setpres) |
Jakarta, SUARAUMAT.com – Hingga tahun 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut konservasi laut Indonesia mencapai 28,1 juta hektare.
Presiden Jokowi menyampaikan komitmen Indonesia untuk konservasi laut seluas 32,5 juta hektar pada 2030.
“Kami berkomitmen untuk mencapai target kawasan konservasi laut seluas 32,5 juta hektar pada tahun 2030,” kata Presiden dalam acara “One Ocean Summit” yang disampaikan melalui video di saluran Sekretariat Presiden, seperti dilansir media ini, Jumat (11/2).
Sebagaimana diberitakan “One Ocean Summit” berlangsung di Brest, Brittany di barat laut Prancis pada 9-11 Februari 2022. One Ocean Summit dalam agendanya bertujuan untuk memobilisasi komunitas internasional guna mengambil tindakan nyata dalam melestarikan dan mendukung laut yang sehat serta berkelanjutan.
Eks gubernur Jakarta itu mengatakan bahwa Indonesia bangga menjadi salah satu negara di garis depan dunia dalam hal perlindungan laut. Lanjut Jokowi, hingga tahun 2021, pemerintahannya telah berhasil mencapai luasan 28,1 juta hektar atau 86,5%. Indonesia optimistis dan komitmen pada 2030 dapat terpenuhi.
Menurut Presiden Jokowi, para pemimpin negara perlu menempatkan pengelolaan lingkungan laut pada dimensi pembangunan berkelanjutan dan menjadi bagian dari mendukung pemulihan ekonomi dari dampak pandemi.
Jokowi mengatakan Indonesia telah mengambil sejumlah langkah terobosan. Diantaranya, kebijakan penangkapan ikan yang terukur dan berbasis kuota yang didukung oleh sistem pengawasan berbasis teknologi terintegrasi, serta pengembangan kampung budidaya perikanan berbasis kearifan lokal untuk pengentasan kemiskinan dan pelestarian komoditas bernilai ekonomi tinggi.
Pada 11 Februari, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatukan kepala negara dan pemerintahan, pemimpin lembaga multilateral, pemimpin bisnis dan masyarakat sipil untuk membuat komitmen bersama.
Beberapa inisiatif penting yang akan dicanangkan adalah perlindungan ekosistem laut dan perikanan berkelanjutan, memerangi polusi terutama sampah dari plastik, merespons dampak perubahan iklim, dan mengadvokasi perbaikan tata kelola laut.
Pewarta: Konradus Pfedhu II Editor: Mihardo Saputro