10 Oktober 2024
Mobil listrik Hyundai IONIQ 5 mobil listrik pertama yang dirakit di Indonesia. (Foto: Dok. Istimewa)







—————————

Oleh: Tim Redaksi

BEKASI, SUARAUMAT.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan peluncuran mobil listrik pertama yang dirakit di Indonesia. 

Hal itu dilakukan dalam kunjungan kerjanya ke pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 16 Maret 2022. 

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan selalu mendukung setiap investasi kendaraan listrik di Indonesia.

Jokowi mengatakan ke depan pemerintah akan selalu mendukung setiap investasi kendaraan listrik di Indonesia dan juga pengembangan industri hulunya, khususnya industri baterai.

Pada kesempatan ini, Hyundai meluncurkan mobil listrik Hyundai IONIQ 5 yang dirakit di Indonesia untuk memenuhi pasar Indonesia dan ekspor. Presiden berharap peluncuran mobil tersebut menjadi tonggak penting dalam sejarah perkembangan kendaraan listrik di Tanah Air.

Presiden Jokowi meninjau pabrik mobil listrik Hyundai di Kabupaten Bekasi. (Foto: Dok. Istimewa)


Jokowi berharap mobil listrik Hyundai IONIQ 5 ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, memacu pengembangan mobil listrik yang semakin canggih dan laris.

Momen peluncuran mobil listrik ini, lanjut orang nomor satu Indonesia itu, juga menjadi momen yang ditunggu-tunggu karena pemerintah ingin segera melakukan transisi besar-besaran dari mobil yang menggunakan bahan bakar fosil ke mobil listrik yang ramah lingkungan.

Jokowi melanjutkan, ke depan kendaraan listrik harus menjadi moda transportasi utama di Indonesia, termasuk menjadi tumpuan transportasi ramah lingkungan yang nantinya juga akan dikembangkan di Ibu Kota Negara, Nusantara.

Presiden juga menekankan bahwa Indonesia harus menjadi pemain penting dalam rantai pasok global industri mobil listrik. Menurut dia, Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat besar untuk mendukung pengembangan mobil listrik.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, Indonesia memiliki nikel, Indonesia memiliki kobalt sebagai bahan penting untuk baterai litium/lithium. Bauksit dapat diolah menjadi aluminium kemudian digunakan untuk rangka mobil listrik serta tembaga yang dibutuhkan untuk baterai dan sistem pengkabelan pada mobil listrik.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan bahwa hilirisasi bahan baku mineral juga harus terus ditingkatkan nilai tambahnya dan memberikan nilai tambah yang optimal. 

Untuk menjadi pemain kunci di kendaraan listrik, lanjutnya, Indonesia perlu membangun ekosistem yang kuat.

Presiden Jokowi meresmikan mobil listrik pertama yang dirakit di Indonesia. (Foto: Dok. Istimewa)


Jokowi mengatakan, tanpa ekosistem dalam negeri yang kuat, kita akan sulit bersaing dengan negara lain dalam membangun industri mobil listrik.

Menurut Presiden, 2022 akan menjadi momen penting bagi pengembangan baterai litium untuk kendaraan listrik.

Beberapa investor akan memulai konstruksi, siap mengolah nikel dan kobalt Indonesia menjadi bahan baterai litium.

Pada tahun 2024, mobil listrik yang diproduksi di Indonesia sudah menggunakan baterai listrik dan komponen penting lainnya yang diproduksi di Indonesia.

Pemerintah akan terus mendorong peningkatan kandungan lokal kendaraan listrik dengan memberikan insentif, mengurangi berbagai hambatan regulasi sehingga industri hulu kendaraan listrik juga tumbuh yang sekaligus menciptakan lapangan kerja dan dapat mensubstitusi impor.

PLN siap mendukung

PT PLN (Persero) juga siap mendukung pengembangan secara masif kendaraan listrik kedepannya. Dengan banyaknya kendaraan listrik, target kabin netral pada tahun 2060 dapat tercapai.

“Kami PLN tentunya mendukung penuh dan berperan aktif dalam membangun ekosistem kendaraan listrik. Mulai dari infrastruktur kelistrikan, penyediaan hingga penciptaan ekosistem tersebut,” kata Dirut PLN Darmawan Prasodjo yang turut hadir bersama Presiden saat peresmian sebuah pabrik mobil listrik di Indonesia.

Darmawan menjelaskan, PLN telah melakukan banyak hal dalam mengurangi emisi karbon di sektor ketenagalistrikan. Mulai dari pembangunan pembangkit EBT (energi baru terbarukan) secara masif yang tertuang dalam RUPTL serta beberapa program seperti dedieselisasi PLTD, retirement PLTU, hingga program co-firing di PLTU.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kanan) bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, saat menghadiri peluncuran mobil listrik pertama di Indonesia. (Foto: Dok. Istimewa)


Darmawam mengatakan, pihaknya berharap dengan jumlah kendaraan listrik yang masif, penurunan emisi di sektor transportasi dapat tercapai. Karena penurunan emisi tidak hanya dari sektor kelistrikan tetapi juga transportasi.

Untuk mendukung rencana tersebut, PLN menargetkan ada 24.720 titik stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk kendaraan listrik hingga 2030 mendatang. Saat ini total SPKLU yang ada sebanyak 267 unit di 195 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

PLN juga memberikan insentif bundling bagi pemilik kendaraan listrik berupa diskon penambahan daya dan pemasangan stasiun pengisian rumah secara gratis.

Kontak person

Agung Murdifi

Executive Vice President Corporate Communications and CSR PLN

Telp. 021 7261122

Fax. 021 7227059 

Sekilas tentang PLN

PT PLN (Persero) merupakan perusahaan ketenagalistrikan milik negara yang terus berkomitmen dan berinovasi untuk mengemban misi besar menerangi dan menggerakkan negeri.

Memiliki visi menjadi perusahaan kelistrikan terkemuka di Asia Tenggara, PLN bergerak menjadi pilihan nomor 1 pelanggan untuk Solusi Energi.

PLN mengusung agenda Transformasi dengan aspirasi Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused untuk menghadirkan kelistrikan demi kehidupan yang lebih baik.

PLN dapat dihubungi melalui aplikasi PLN Mobile yang tersedia di PlayStore atau AppStore.

Editor: Kun

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content