Immanuel Ebenezer, Ketua Jokowi Mania yang dicopot dari jabatan Komisaris Utama PT Mega Eltra. /Instagram.com/@immanuelebenezer |
JAKARTA, SUARAUMAT.com – Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer diberhentikan dari jabatannya sebagai komisaris di anak perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Mega Eltra. Immanuel Ebenezer mengungkapkan sejumlah dugaan atas pemecatannya.
“Iya, dicopot dari Komisaris Utama Mega Eltra, per hari ini dicopot, suratnya besok definitifnya. Jadi mekanismenya kan BUMN kasih surat ke holding, kemudian holding manggil saya, selesai kemudian besok surat dari holding ditaruh ke Mega Eltra,” kata pria yang akrab disapa Noel itu, Rabu (23/3/2022).
Pria yang akrab disapa Noel itu bingung dicopot dari jabatannya sebagai Komisaris PT Mega Eltra. Noel mengatakan Mega Eltra telah meraup keuntungan sekitar Rp. 31 miliar sejak dia bergabung.
Justru tidak ada alasan, saya tanya alasannya. Apa nggak ada, gitu. Kalau soal kinerja, bisa dicek, Mega Eltra setelah saya masuk untung atau tidak, untung lumayan, Rp 31 sekian miliar dari yang tidak pernah untung. Gitu, dari kinerja nggak bisa mereka uber (kejar), saya cacat atau punya cela di perusahaan juga tidak, kena korupsi, meras, apalagi menggunakan uang dari perusahaan, narkoba juga,” dia berkata.
Noel menduga alasan pemecatannya karena dendam pribadi. Hal itu, kata Noel, berangkat dari dirinya yang menjadi saksi atas terdakwa dugaan terorisme Munarman beberapa waktu lalu.
Noel menjelaskan, dia melihat ada motif dendam di lingkaran Jokowi terhadapnya, dan yang menjadi pintu masuknya di kasus Munarman.
“Dan Munarman pun dituntut 8 tahun, tuntutannya 8 tahun, kalau Munarman benar-benar teroris, Munarman akan dihukum mati atau hukuman setidaknya seumur hidup,” ujarnya.
“Itu yang pasti, itu pintu masuk, dugaannya dendam, karena lingkaran Jokowi sering kita kritik kebijakannya,” imbuhnya.
“Soal diminta atau tidak, saya meminta kepada Munarman untuk menjadi saksi beliau. Saya yang minta ya, bukan Munarman yang minta. Kemudian Munarman sepakat. Kan saya punya hubungan perkawanan, sejarah berkawan dengan Munarman,” kata Noel di PN Jaktim, Rabu (23/2).
Sebagai informasi, Noel pernah menjadi saksi meringankan dalam persidangan kasus dugaan terorisme dengan terdakwa Munarman. Noel saat itu mengaku dirinya menjadi saksi atas inisiatifnya sendiri.
Saat itu Noel menilai dakwaan terorisme untuk Munarman menyesatkan. Dia juga menyamakan Munarman dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni sama-sama korban fitnah.
“Setahu saya Munarman kritis, karena Presiden Jokowi orang yang tidak antikritik, sama di-framing terhadap Munarman, Munarman tidak bisa diajak dialog, Munarman yang suka kekerasan. Sama halnya Jokowi difitnah, Presiden Jokowi komunis, Presiden Jokowi antikritik, Jokowi benci ulama, Jokowi penjarakan aktivis. Nah, ini calo-calo inilah perannya, kita semua difitnah di republik ini, kejaksaan difitnah, hakim difitnah,” ujarnya saat menjadi saksi.
Pewarta: Kun/Editor:Kun