10 Oktober 2024

Media Asing Sebut Banyak Negara Menderita Akibat Larangan Ekspor Minyak Goreng Jokowi
Pengunjung membeli minyak goreng kemasan di Pusat Perbelanjaan, Kabupaten Ciamis Jawa Barat, Jumat 18 Maret 2022. (Foto: Antara/Adeng Bustomi)

SUARAUMAT.com – Media massa Inggris, Reuters ikut menyoroti kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait larangan ekspor bahan minyak goreng dan minyak goreng.

Kebijakan Jokowi itu dilakukan setelah harga minyak goreng di Indonesia melonjak. Selain itu, mafia minyak goreng pun terungkap.

Reuters menulis bahwa konsumen minyak nabati global tidak punya pilihan lain selain membayar mahal untuk kebutuhan mereka.

Baca juga: Jatuh pada 2 April, Hari Peduli Autisme Sedunia, apa tujuannya?

Jelas kebijakan ini mengejutkan pembeli dan terpaksa mencari alternatif lain setelah kekurangan pasokan karena cuaca buruk dan invasi Rusia ke Ukraina.

“Keputusan Indonesia tidak hanya memengaruhi ketersediaan minyak sawit, tetapi juga minyak nabati di seluruh dunia,” kata James Fry, ketua konsultan komoditas LMC International, mengungkapkan kepada Reuters.

“Ini terjadi ketika tonase ekspor semua minyak utama lainnya berada di bawah tekanan: minyak kedelai karena kekeringan di Amerika Selatan; minyak lobak karena tanaman kanola yang membawa bencana di Kanada; dan minyak bunga matahari karena perang Rusia di Ukraina,” lanjut Fry.

Baca juga: Pengelola Madrasah: Alhamdulillah! Secara Bertahap, Rp1,3 Triliun Dana BOS Madrasah Tahap I Bisa Dicairkan

Indonesia biasanya memasok hampir setengah dari total impor minyak sawit India, sementara Pakistan dan Bangladesh mengimpor hampir 80 persen minyak sawit mereka dari Indonesia.

“Tidak ada yang bisa mengkompensasi hilangnya minyak sawit Indonesia. Setiap negara akan menderita,” kata Rasheed JanMohd, ketua Pakistan Edible Oil Refiners Association (PEORA).

Presiden Jokowi (Joko Widodo) menyetop ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng. Kebijakan itu mulai berlaku Kamis, 28 April 2022 hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian.

“Hari ini saya telah memimpin rapat tentang pemenuhan kebutuhan pokok rakyat utamanya yang berkaitan dengan ketersediaan minyak goreng di dalam negeri. Dalam rapat tersebut telah saya putuskan pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng,” ujar Jokowi dikutip Suaraumat.com dari laman Youtube Sekretariat Presiden yang tayang pada Jumat, 23 April 2022.

Jokowi mengatakan keputusan itu diambil sebagai langkah untuk menjaga ketersediaan minyak goreng di dalam negeri.

“Saya akan terus memantau dan terus mengevaluasi pelaksanaan kebijakan ini agar ketersediaan minyak goreng di dalam negeri melimpah dengan harga terjangkau,” ujar mantan orang nomor satu di DKI Jakarta itu.

Diketahui, hal kelangkaan yang berujung pada meroketnya harga minyak goreng sempat terjadi di Indonesia beberapa bulan lalu.

Baca juga: Silvester Teda Sada: Stunting berbahaya bila tidak diurus sekarang, 15-20 tahun ke depan?

Pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mengatasi masalah kelangkaan minyak goreng, seperti meluncurkan minyak goreng kemasan sederhana satu harga Rp14.000 per liter di ritel dan pasar-pasar tradisional. Terkini kebijakan pemerintah dengan memberikan BLT minyak goreng.

BLT minyak goreng Rp300.000 dan Rp200.000 akan diantar langsung ke rumah.

Namun, sistem pengantaran ke rumah hanya untuk kategori penerima dengan kategori tertentu.

Dimana hanya penerima disabilitas atau lanjut usia yang akan diantar langsung ke rumahnya tanpa harus mengantri.

Editor: Redaksi

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content