2 Desember 2024

Ketum Golkar dan Demokrat Bertemu, Bahas Koalisi Pilpres 2024?
Ketua Umum Golkar yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. [Foto: Dok. Istimewa]


SUARAUMAT.com –
Golkar daerah menyambut positif pertemuan Ketumnya Airlangga Hartarto dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sabtu (7/5). Meski pertemuan dibalut dengan silaturahmi Idulfitri, momen tersebut tak bisa lepas dari rencana koalisi Demokrat dan Golkar di Pemilihan Umum 2024.

Ketua DPD Golkar Bandung Edwin Senjaya mengatakan partainya secara aklamasi mendukung Airlangga sebagai calon presiden pada pemilihan presiden 2024. Ia pun mendukung jika Airlangga memilih AHY sebagai calon wakil presidennya.

“Sebagai Kader Golkar di daerah kami akan selalu mendukung Ketum kami Airlangga Hartarto untuk maju sebagai Capres.” kata Edwin kepada media, Minggu (8/5), melansir Merdeka.com.

Namun Edwin mengatakan, soal berpasangan dengan siapa pun tidak masalah, termasuk dengan AHY yang penting menang.

Edwin mengatakan, Pemilu 2024 sudah saatnya Golkar menjadi pemenang pemilu. Ia menyerukan adanya perubahan demi Indonesia lebih baik lagi ke depan.

Ia meyakini, Airlangga bisa diterima di kalangan nasionalis dan kelompok islam. Termasuk apabila nantinya berpasangan dengan AHY sekalipun.

“Warna Golkar kan jelas, agamis-nasionalis, nasionalis-agamis,” terangnya.

Menurut dia, sampai saat ini Golkar Bandung juga telah gencar melakukan beragam strategi guna meningkatkan popularitas dan elektabilitas Airlangga sebagai calon presiden.

Baik melalui darat maupun udara, kata dia, Golkar Bandung gencarkan sosialisasi sosok Airlangga. Termasuk ke kader internal sendiri.

“Kita terus angkat dan publikasikan profil Airlangga Hartarto. Baik untuk internal kader partai maupun kepada masyarakat umum. Melalui medsos ataupun media berita, sosialiasi dalam kegiatan-kegiatan offline, dan lainnya,” ungkap dia.

Airlangga-AHY redam polarisasi

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno menilai Airlangga-AHY bisa menjadi pilihan untuk mengurangi polarisasi di tengah masyarakat. Khususnya labelisasi ‘cebong’ dan ‘kadrun’ yang selama ini menghiasi wajah politik nasional Indonesia.

“Bisa saja Airlangga dan AHY itu mengurangi polarisasi. Keduanya tidak masuk dalam lingkungan itu,” ujar Adi. 

Adi menilai, Pilpres 2024 mendatang perlu ada sosok-sosok yang bisa maju sebagai calon alternatif. Sebab polarisasi politik masih terasa hingga saat ini.

Menurut dia, polarisasi ‘cebong’ dan ‘kadrun’ berada dalam tiga nama yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

“Muncul nama-nama lain, seperti Airlangga dan AHY ini bisa menjadi daya tawar atau obat tawar,” kata Adi.

Meski demikian, nama-nama alternatif itu masih bisa berubah. Adi menilai, silahturami AH dan AHY tidak lepas hasil lembaga survei terkait elektabilitas calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

“Tapi sejauh ini kan belum ada kejelasan apakah Airlangga Hartarto atau AHY akan berkoalisi dengan siapa,” katanya.

Menurutnya, silaturahmi politik antar kedua pimpinan partai politik itu hal yang wajar. Apalagi menjelang Pemilu 2024 yang tinggal tersisa 2 tahun lagi. 

“Mungkin kegiatan-kegiatan seperti ini (silaturahmi politik) akan terus dilakukan,” pungkas Adi.

[red/sum/kn]

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content