Soudi Lian, Bapak Gembala GBI Nafiri Taman Kebalen, Bekasi Jawa Barat (kiri) saat meniup lilin di Hari Ulang Tahunnya. [Foto: Suaraumat.com/Konrad Pedhu] |
BEKASI, SUARAUMAT.com – Sidang Jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jemaat Nafiri Taman Kebalen Bekasi Jawa Barat mengucapkan Selamat Ulang Tahun kepada Bapak Gembala Soudi Lian.
Puji Tuhan, hari ini Sabtu 21 Mei 2022 genap Tuhan tambahkan lagi umur buat Bapak Gembala GBI Nafiri Soudi Lian yang ke-58 tahun.
Sebenarnya Bapak Gembala kadang lupa akan ulang tahunnya, bahkan menurut pria kelahiran Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu hampir tiap tahun lupa hari lahirnya sendiri, namun ia bersyukur kepada Tuhan Yesus masih memelihara hidupnya sampai saat ini.
“Tiap tahun makin bertambah umur, usia makin pendek umur makin bertambah tapi saya percaya hidup itu buat Kristus mati menjadi keuntungan,” ujar Bapak Gembala saat memberikan sambutan dalam perayaan ulang tahunnya.
Bapak Gembala yang juga seorang PNS di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) tidak lupa berterima kasih kepada Sidang Jemaat GBI Nafiri Taman Kebalen Bekasi yang sudah mendoakan, memberikan suport dan mengadakan perayaan ulang tahunnya. Tuhan kiranya membalas semuanya berlipat ganda bagi para jemaatnya.
“Usia saya tepat 58 tahun kemarin, jadi seharusnya saya sudah pensiun tapi pemerintah nambahin lagi, saya dikasih jabatan fungsional setara eselon dua dan akan sampai dengan 60 tahun di 2024,” kisahnya.
Menurutnya, pemerintah menawarkan lagi untuk Widyaiswara yang berarti dirinya sampai 65 tahun baru pensiun.
“Puji Tuhan Ibu Gembala tolak mentah-mentah jadi saya hanya sampai 2024, karena menurut Ibu Gembala saya harus bayar utang melayani pekerjaan Tuhan,” ungkap alumni Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung di hadapan para jemaat.
Soudi Lian, Bapak Gembala GBI Nafiri Taman Kebalen, Bekasi Jawa Barat (kiri) merayakan Hari Ulang Tahunnya bersama para Jemaatnya. [Foto: Suaraumat.com/Konrad Pedhu] |
Ia mengatakan dirinya anak Gembala tapi lebih banyak di dunia sekuler, dan di hari senjanya, “Tuhan kasih saya tulang rusuk apa tulang iga ujarnya sambil bercanda kepada Sang Istri, Angela yang berdiri tepat di sampingnya.”
“Terima kasih Tuhan Yesus kasih seorang penolong yang sabar dalam keadaan saya, saya dengan Tuhan kasih seorang penolong saya tertolong sampai hari ini. Banyak hal saya kurang tapi ada dia Tuhan sempurnakan kehadiran saya di dunia ini,” ungkapnya.
Bapak Gembala paling syukuri adalah bahwa Tuhan kasih kepercayaan untuk menggembalakan Domba-domba Kristus di GBI Nafiri.
“Saya minta dukungan doa supaya hidup saya berguna bagi pekerjaan Tuhan dan Tuhan kasih kekuatan untuk membimbing Domba-domba yang banyak kepala batunya kepala anginnya banyak, tetapi Tuhan kasih akur-akur sampai hari ini,” ucapnya yang diamini para jemaat.
Bapak Gembala mengajak jemaatnya untuk saling bergandeng tangan, usia tidak menjadi hambatan untuk melayani pekerjaan Tuhan.
“Kalau Mama Rohani aja masih kuat kaya gadis muda kita semua contoh yang benar, terima kasih buat Bu Hombing, buat Pa Des, ini adik saya tapi saya sangat hormati karena dia bawa keluarga takut akan Tuhan bahkan sudah melayani kita di tempat ini, terima kasih buat Pa Beni,” sebut Bapak Gembala.
Pada kesempatan itu, ia juga mengajak seluruh jemaat untuk saling mensuport, dan berdoa buat para pengurus GBI Nafiri, kaum muda mudi, kaum pria.
“Mari kita bergandeng tangan maju terus dalam Tuhan. Kalau kita rintis dengan baik Tuhan pasti sediakan yang terbaik kedepannya. Saya hanya sampai sekian tapi saya percaya Tuhan sedang siapkan calon Gembala yang baik buat GBI Nafiri,” pungkasnya.
Di akhir acara Ibu Gembala GBI Nafiri mengucapkan terima kasih kepada seluruh Sidang Jemaat yang sudah memberikan kejutan di hari ulang tahun Bapak Gembala.
Acara ramah tamah dilanjutkan dengan santap siang bersama sebagai wujud ucapan syukur kepada Tuhan.
Kita semua dipanggil untuk menjadi Gembala untuk membantu menemukan Domba-domba yang hilang. Kita dipanggil untuk menjadi Gembala untuk memastikan bahwa semua kawanan aman dari harimau dan hewan liar lainnya.
Kita dipanggil untuk menjadi Gembala yang baik. Gembala yang baik mengenal semua kawanannya, dan kawanannya mengenal suara Gembalanya dengan baik. Hal ini menciptakan ikatan yang kuat di antara mereka, yaitu Gembala yang baik dan Domba-dombanya.
“SELAMAT ULANG TAHUN BAPAK GEMBALA GBI NAFIRI TAMAN KEBALEN BEKASI JAWA BARAT, TUHAN YESUS MEMBERKATI”
Penulis: Kun II Editor: Konrad Pedhu