Ilustrasi ledakan penduduk yang menjadi perangkap keterbelakangan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat di Indonesia. [Foto: Dok. Istimewa] |
Oleh: Dr. Merphin
Panjaitan II Penulis Buku Logika Demokrasi, Peradaban Gotongroyong dan Revolusi
Indomesia Menuntaskan Sejarahnya
SUARAUMAT.com – Ledakan
penduduk mengakibatkan eksploitasi bumi melebihi kemampuan bumi untuk beregenerasi.
Manusia makan tumbuhan dan hewan; tidak ada manusia makan batu, atau makan
jampi-jampi atau makan mantra,
atau makan langit.
Manusia makan tumbuhan dan hewan; hewan makan tumbuhan dan
hewan. Kalau manusia terlalu banyak; tumbuhan dan hewan banyak berkurang dalam
waktu singkat.
Tumbuhan dan hewan tidak cukup waktu untuk regenerasi; dan
jumlahnya semakin sedikit, dan tidak cukup untuk makanan manusia; dan
terjadilah bencana bumi yang disertai bencana kemanusiaan.
BENCANA KEMANUSIAAN SAUDARAKU. BUKAN MUSTAHIL ADA MANUSIA
MAKAN MANUSIA. Misalnya, dari mayat manusia diambil protein dan lemaknya, kemudian
diolah menjadi makanan kaleng untuk makanan manusia miskin.
Atau dari tulang belulang manusia diambil kalsiumnya untuk
makanan manusia miskin. Manusia kaya bisa makan tumbuhan dan hewan; manusia
miskin makan hasil olahan mayat manusia. Mayat manusia miskin diolah jadi
makanan manusia miskin yang masih
hidup.
Semua ini akan berlangsung hingga manusia menyadari, bahwa
manusia dengan kesadaran penuh dan sukarela harus membatasi jumlahnya, hingga
suatu waktu nanti manusia menemukan BUMI KEDUA, BUMI KETIGA, BUMI KEEMPAT, dan
seterusnya.
DAN KELEBIHAN MANUSIA DI BUMI PERTAMA MIGRASI KE BUMI KEDUA, KETIGA
dan seterusnya.
Editor: Kun