Oleh: Agung Puguh Ristanto
JAKARTA, SUARAUMAT.com – Saya punya teman dan sepertinya juga teman Anda, saya punya mimpi bersamnya, dia adalah Jakarta. Kami begitu akrab dan dipegangnya pundak saya. Kami berjalan sesekali, bagaimana mungkin Jakarta mengakomodasi tuntutan dan mau saya bergaul erat hingga lupa kampung halaman. Mari kita lihat bagaimana ruang Jakarta dan lingkungan terstruktur diproduksi.
Sudah sekitar dua tahun bahkan mungkin lebih, Jakarta lepas dari hiruk pikuknya keramaian, dan itu begitu saja, ternyata kekacauan legal dan menggelobal, sebut saja COVID-19, teman saya ini selalu mencuri sensasi.
Pembatasan global ini membuat semua bangunan melarikan peradaban, manusia kembali pada fitrahnya. Mereka belajar bahwa hukum sipil adalah selang karet yang dapat diregangkan, ini bukan masalah lokal yang dibesar-besarkan.
Selamat jalan untuk kalian, oke teman-teman masalah ini selesai!
Saat upacara api dan properti yang akan masuk dalam paket PAMERAN, teman saya sudah berganti nama 13 kali. Teman saya hidup di abad ke-14 lahir pada 21 Agustus, 1522 dengan nama SUNDA KELAPA, di 22, Juni 1577 menjadi JAYAKARTA, pada 30 mei 1619 berganti lagi STAD BATAVIA (BATAVIA), pada 4 maret, 1621 berganti GEMEENTE BATAVIA, 8 Januari 1935, berganti STAD GEMEENTE BATAVIA.
Kemudia Jepang menggantikan nama teman saya pada 8 Agustus 1942 JAKARTA TOKO BETSU SHI; pada bulan September 1945 setelah Indonesia berhasil memproklamirkan kemerdekaan; teman ini berganti nama JAKARTA TOKO BETSU SHI; pada 20 1950 Februari kembali berganti nama STAD GEMEENTE BATAVIA; sepertinya teman saya tidak nyaman; itu tidak lama; mengganti namannya menjadi KOTA PRAJ’A JAKARTA.
Pada 18 Januari 1958 teman saya dinyatakan sebagai daerah otonom karena itu nama sebelumnya berganti KOTA PRAJA DJAKARTA RAYA.
Hasil dari kemerdekaan Indonesia dikeluarkanlah PP No 2 tahun 1961 dan dibentuklah nama PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA RAYA; pada 31 Agustus Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Raya resmi ditetapkan sebagai Ibu Kota Republik Indonesia dengan nama JAKARTA; di akhir abad 20; menjelang milenium baru abad 21 teman saya menjadi catatan sejarah buat bangsanya sendiri; katakanlah gejolak rezim (ORLA vs ORBA) yang sudah lama berkuasa harus tumbang dengan anak bangsa dia adalah REFORMASI.
Setelah masa Reformasi tahun 1998-1999 hingga kini teman saya berganti nama menjadi PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA, namun saya lebih nyaman menyapa-nya JAKARTA.
Setelah banyaknya perubahan bahkan menyarankan nama di pull request, saya lupa, mereka yang melakukan, dan saya hanya bisa lebih deskriptif. Saya tidak berpikir itu pernah berhenti, nama-nama itu seperti dalam kode internal dalam keadaan kuantum, semakin diperlihatkan semakin berubah.
Ok, saya panggil dia. Jakarta, pada setiap tanggal 22 Juni diperingati sebagai hari ulang tahun (HUT) kota Jakarta yang pada tahun 2022 ini Jakarta beranjak di usia ke 495 tahun. Sudah dua tahun Jakarta absen dari acara ritualnya kini di HUT Jakarta dengan semangat.
Kolaborasi, akselarasi dan elevansi Jakarta kembali menunjukan kilaunya dengan bertajuk “JAKARTA HAJATAN”. Ritual tahuan yang dia adakan.
Pemprov DKI kembali menyelenggarakan Pekan Raya Jakarata Kemayoran 2022 (PRJ) atau Jakarta Fair 2022, resmi dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Anis Bawesdan, Kamis 9 Juni 2022.
Pameran tahunan terbesar di Asia Tenggara ini merupakan salah satu event atau ajang meningkatkan pemasaran produksi dalam negeri; ini merupakan investasi Orde Baru, digagas pertama kali oleh Syamsudin Mangan (Haji Mangan) sebagai ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) kala itu kepala Gubernur DKI dijabat oleh Ali Sadikin pada tahun 1967.
Penyelenggaraan Jakarta Fair dari tahun ke tahun menunjukkan perkembangan, pengunjung dan peserta semakin bertambah, berawal dari pasar malam mejelma menjadi ajang pameran modern yang menampilkan berbagai produk dalam negeri.
Areal Jakarta Fair yang awalnya 7 hektare di kawasan Monas pada 5 Juni-20 Juli 1968, semenjak tahun 1992 dipindah di kawasan Kemayoran Jakarta Pusat menempati areal seluas 44 hektare. Saya tidak membahas nama-nama (PRJ sebelumnya) itu seperti dalam kode internal dalam keadaan kuantum, semakin diperlihatkan semakin berubah.
Seperti sudah-sudah, PT Jakarta Internasional Expo (JIExpo) sebagai pelaksana penyelenggaraan Pekan Raya Jakarta (PRJ) menginformasikan Jakarta Fair 2022 akan diselenggarakan mulai Kamis, 9 juni 2022 hingga Minggu, 17 Juli 2022.
Berikut Agenda HUT Jakarta 495 bertajuk “Jakarta Hajatan” akan ditutup bersamaan dengan launching Jakarta International Stadium (JIS) pada 25 Juni dengan mengundang deretan penyanyi ternama Indonesia.
Berikut HTM PRJ Kemayoran 2022:
– HTM PRJ Kemayora 2022 tanpa konser, Senin Rp30.000, Selasa-Kamis Rp40.000, Jumat-Minggu Rp50.000
– HTM PRJ Kemayoran 2022 Bundling dengan konser, Senin Rp60.000, Selasa-Kamis Rp70.000, Jumat-Minggu Rp100.000
– Adapun pintu masuk Jakarta Fair/PRJ 2022 untuk hari biasa (weekday) dibuka pkl. 15:30-22:00 WIB, sementara untuk akhir pekan (weekend), pintu masuk dibuka mulai 10:00-22:00 WIB
– HTM PRJ Kemayoran 2022 bisa dibeli langsung di lokasi maupun secara online melauii tiga situs resmi, yaitu: jakartafair.co.id, eventguide.id dan jiexpo.com.
Ingat, tetap patuhi protokol kesehatan selama di PRJ Kemayoran 2022.*** @PuR
Editor: Konrad