15 Januari 2025

PNIB Kirab Merah Putih di Jombang, Tolak Khilafah Lawan Politik Identitas & Politisi Hobi Nyinyir
PNIB menolak khilafah dan politik identitas. Ketua Umum PNIB, Gus Wal. [Dok. Ist.]

Konrad Kun – SuaraumatNews

JOMBANG, SUARAUMAT.com – Setelah sukses menggelar “Kirab Merah Putih Tolak Khilafah sampai Kiamat” di Yogyakarta, 19 Juni 2022, PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) akan melanjutkan kegiatan serupa di Jombang, Jawa Timur, pada 30 Juni 2022, dan akan disusul oleh beberapa kota lainnya.


“Sesuai rencana sebelumnya, setelah kita mengawali Kirab Merah Putih Menolak Khilafah di Yogya pada hari Minggu 19 Juni yang lalu, selanjutnya kita sedang mempersiapkan kegiatan serupa di Jombang, Jatim. Kemudian ke berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur, lainnya,” kata Ketua Umum PNIB, AR. Waluyo Wasis Nugroho dalam keterangan tertulisnya kepada media Suaraumat.com.

Menurut Gus Wal sapaan akrabnya, kegiatan PNIB Kirab Merah Putih Menolak Khilafah ini merupakan Dakwah Kebangsaan. 

“Kirab Merah Putih untuk mengajak seluruh komponen rakyat Indonesia di seluruh penjuru negeri secara bersama-sama membangkitkan rasa patriotisme cinta terhadap tanah air,” kata Gus Wal.

Kirab Merah Putih di Jombang juga bertujuan untuk memupuk rasa Nasionalisme dan Kebangsaan, serta mengajak untuk membanggakan identitas dan jati diri sebagai rakyat Indonesia.

Lanjut Gus Wal, sesungguhnya hanya Merah Putih bendera Negara Republik Indonesia, hanya Pancasila Ideologi dasar Negara, identitas dan jatidiri tunggal bangsa Indonesia, tidak ada yang lain lagi.
PNIB Kirab Merah Putih di Jombang, Tolak Khilafah Lawan Politik Identitas & Politisi Hobi Nyinyir

“Acara PNIB Kirab Merah Putih Menolak Khilafah ini kami gelar karena keprihatinan kami sebagai anak bangsa yang resah karena semakin masif berkembangnya paham-paham ideologi transnasional, khilafah radikalisme terorisme,” tegas Gus Wal.


Selain itu, menurutnya, semakin banyak para provokator propaganda pemecah belah persatuan dan kesatuan anak bangsa, serta semakin banyak juga sekolah/lembaga/yayasan yang mengajarkan tentang paham khilafah radikalisme terorisme, dan semakin banyak berdiri di berbagai penjuru negeri.

“Jombang dan Jawa Timur adalah Kota Santri dan Pluralisme total Pancasila merah putih, selamanya tolak khilafah,” ujar Gus Wal.

Gus Wal menambahkan, khilafah berkaitan erat dengan politik identitas. Dan PNIB juga menolak politik identitas seperti yang pernah diusung oleh Anis Baswedan dalam Pilkada DKI beberapa tahun lalu.

Ia juga menyinggung para pengkritik pemerintah yang menurutnya semacam orang sakit ayan atau gila.

“Kritik barbar tanpa memberi solusi adalah ibarat orang ayan atau orang gila makan sabun. Yang dibutuhkan bangsa adalah sebuah karya yang bermanfaat bagi nusa bangsa dan rakyat, bukan ocehan nyinyiran tanpa solusi yang selama ini dilakukan oleh Roy Suryo, Fadli Zon, Rocky Gerung dll,” ujar Gus Wal.

Ia pun menambahkan, Negara ini dan pemerintah butuh kritik yang konstruktif kritik yang membangun bukan kritik barbar ala Roy Suryo, Fadli Zon, Rocky Gerung dll yang barbar seperti orang ayan atau orang gila makan sabun.

PNIB mengimbau agar tidak memilih Anies Baswedan dan siapa pun yang pernah ataupun akan menggunakan politik identitas untuk memperoleh kekuasaan.

Pilihlah calon yang senantiasa mengusung politik kebangsaan, hal itu sangat penting untuk keselamatan bangsa, jangan pilih paslon yang pernah atau selalu menggunakan politik identitas, karena hal tersebut akan mengancam keselamatan bangsa dan merobohkan keutuhan kesatuan bangsa.

“PNIB mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melawan Politik Identitas, yang juga sering didengungkan oleh para dai provokator pemecah-belah bangsa dan umat Islam, sebab para dai provokator tersebut melakukan propoganda dan menyerukan ideologi khilafah radikalisme terorisme seperti Bachtiar Nasir, Sugik Nur, UAS,  dll.,” ujar Gus Wal.

PNIB meminta keseriusan negara dan aparat penegak hukum untuk segera menangkap dan menghukum berat mereka dengan hukum maksimal karena diduga adanya misi makar terselubung dalam setiap kegiatan maupun ceramah mereka.
Gotong Royong PNIB Kirab Merah Putih
PNIB Kirab Merah Putih di Jombang, Tolak Khilafah Lawan Politik Identitas & Politisi Hobi Nyinyir

Kegiatan PNIB Kirab Merah Putih Pancasila Menolak Khilafah sampai Kiamat ini didanai secara gotong-royong (yang merupakan roh Pancasila) dari para pengurus maupun anggota PNIB di tingkat pusat, wilayah dan daerah.


“Bismillah, semoga giat PNIB Kirab Merah Putih Pancasila Menolak Khilafah sampai Kiamat, setelah dimulai dari Yogya, bisa segera disusul di Jombang, Mojokerto, Kediri, Batu/Malang, Madiun, Surabaya, Magelang, Borobudur, Boyolali, Brebes, Tegal,” tutur Gus Wal.

“Bahkan beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat serta luar Pulau Jawa pun juga ingin kita bisa menggelar acara serupa, kita sedang menggodok dan mengupayakannya. Meski terus terang kita juga masih banyak kekurangan untuk logistik kegiatan ini,” ungkap Gus Wal menambahkan.

Gus Wal juga mengemukakan bahwa Kirab Merah Putih ini juga dalam rangka memeriahkan bulan Juni sebagai Bulan Pancasila serta Bulan Bung Karno, Bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia, serta bulan kelahiran Joko Widodo, Presiden Indonesia.

“Bersama kita bangkitkan gemakan kembali Nasionalisme dan Kebangsaan yang merupakan masa depan bangsa,” ujar Gus Wal.

“Jaga Kampung Desa dari para dai Provokator, paham ideologi transnasional khilafah radikalisme terorisme dan bahaya laten Khilafatul muslimin, FPI, HTI, NII,” pesannya.

“Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila, Merawat Tradisi Budaya Nusantara,” pungkas Gus Wal.
(sum/kn)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content