Ilustrasi Sakit Perut. [Foto: pexels/AndreaPiacquadio] |
Penulis: Konradus Pedhu
SUARAUMAT.com – Kaum hawa harus mengetahui 9 gejala kanker serviks, dan mewaspadainya selalu serta lakukan pencegahan mulai saat ini juga.
Kanker serviks atau kanker leher rahim masih menjadi salah satu penyakit dengan angka kematian yang tinggi. Menurut Globocan, terdapat 32.469 kasus baru kanker serviks di Indonesia pada tahun 2018, dengan angka kematian 18.279 per tahun. Hal inilah yang kemudian membuat Gejala Kanker Serviks harus lebih diwaspadai agar bisa segera diobati.
Memahami gejala kanker serviks sangat penting karena pada kenyataannya tanda-tanda kanker ini sulit dikenali. Namun, gejala yang paling umum adalah perdarahan vagina yang hebat. Bahkan perdarahan ini sangat terlihat ketika terjadi di luar siklus menstruasi.
Selain sulit dikenali, gejala kanker serviks juga harus lebih diwaspadai karena berisiko menyerang semua wanita. Terutama bagi mereka yang sering berganti pasangan. Kemudian memiliki kebiasaan merokok, hamil di usia yang sangat muda, dan sering mengalami penyakit menular.
Berikut ulasan Suaraumat.com tentang gejala kanker serviks yang dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (6/7/2022).
Sakit nyeri perut dan pinggang
Sakit nyeri perut dan pinggang dapat mengindikasikan gejala kanker serviks. Kondisi ini terjadi ketika kanker berkembang pada dinding rongga rahim. Gejala ini bisa datang kapan saja, terkadang bisa sangat menyakitkan setelah melakukan aktivitas seksual.
Sedangkan bagi mereka yang berusia subur, rasa sakit ini bisa semakin kuat saat menstruasi. Selain perut dan pinggang, rasa sakit bisa menjalar ke punggung berulang kali. Dalam hal ini, kanker telah mencapai usus buntu dan harus sangat berhati-hati.
Beberapa wanita juga akan mengalami pembengkakan dan nyeri kaki. Rasa sakit ini bisa terjadi ketika sel kanker menekan pembuluh darah di panggul. Pada akhirnya, kondisi ini akan menghambat sirkulasi darah ke kaki. Hingga terjadi penumpukan cairan yang membuat kaki menjadi bengkak.
Perdarahan dan sering buang air kecil
Perdarahan
Selain menstruasi yang berkepanjangan, pendarahan setelah berhubungan seksual perlu diwaspadai. Kondisi ini bisa menjadi gejala kanker serviks. Tak hanya berdarah, biasanya wanita yang mengalami lebih mudah kelelahan.
Kondisi ini terjadi karena adanya perdarahan abnormal pada vagina, sehingga lama kelamaan tubuh mengalami kekurangan sel darah merah (anemia).
Kondisi ini membuat tubuh menjadi cepat lelah. Kelelahan biasanya berlangsung sepanjang waktu dan tidak hilang bahkan setelah istirahat yang cukup.
Sering buang air kecil
Wanita yang sering buang air kecil bisa menjadi indikasi gejala kanker serviks. Suatu kondisi ketika sel kanker tumbuh di sekitar leher rahim dan kemudian menyebar ke kandung kemih. Tumor atau pembengkakan ini hampir mirip dengan infeksi saluran kemih.
Pasien mungkin mengalami rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil, sering dan dengan kesulitan. Ketika sudah memasuki stadium lanjut, kanker serviks dapat memengaruhi fungsi vagina.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan urin bocor atau mengeluarkan tinja dari vagina. Kebocoran ini dapat terjadi karena terbentuknya fistula antara vagina dan saluran kemih. Bisa juga berupa fistula ani antara vagina dan anus, sehingga urin dan feses dapat melewati vagina.
Keputihan yang berlebihan
Keputihan yang berlebihan juga harus lebih diwaspadai wanita. Kondisi ini bisa menjadi salah satu gejala kanker serviks. Bukan lagi keputihan biasa, melainkan keputihan berlebihan yang berbau tidak normal. Keputihan yang berbahaya juga memiliki warna dan tekstur yang berbeda dengan telur.
Keputihan yang normal seharusnya tidak berwarna dan tidak berbau. Sedangkan keputihan yang terjadi karena penyakit akan berbau lebih menyengat, amis, dan berbeda dari biasanya. Kondisi seperti ini bisa mengindikasikan gejala kanker serviks.
Keputihan yang tidak normal seperti gejala ini umumnya muncul setelah menopause. Itu juga bisa muncul di antara periode menstruasi. Beberapa wanita juga mengalami keputihan yang disertai darah berwarna merah muda. Wanita yang mengalami hal ini disebabkan oleh jaringan nekrotik yang bercampur dengan cairan permukaan tumor serviks.
Penurunan berat badan yang drastis dan kehilangan nafsu makan
Penurunan berat badan yang drastis merupakan gejala umum dari kanker serviks. Hanya saja ada beberapa wanita yang bersikap tenang dan meremehkannya. Selain menurunkan berat badan, biasanya nafsu makan juga mengendur. Hingga rasa mual dan tidak nyaman di perut sering terjadi.
Penurunan berat badan dan hilangnya nafsu makan merupakan tanda bahwa penyebaran sel kanker semakin luas. Bahkan tubuh penderitanya pun bisa kesulitan menerima asupan makanan. Selain itu, penurunan berat badan secara drastis tanpa diketahui penyebabnya, juga perlu dicurigai sebagai gejala kanker.
Kanker serviks memang berbahaya. Setiap wanita juga memiliki risiko terkena kanker serviks. Meski begitu, menghindari faktor risiko bisa dijadikan sebagai pencegahan. Setidaknya lakukan pemeriksaan diri ke dokter kandungan secara rutin. Terutama bagi wanita yang aktif secara seksual.
Menstruasi yang berkepanjangan dan menyakitkan
Ilustrasi Menstruasi. [Foto: Pexels/Polina Zimmerman] |
Menstruasi berkepanjangan
Pendarahan abnormal merupakan gejala kanker serviks yang mudah dikenali dan umum terjadi. Pendarahan dapat terjadi di luar siklus menstruasi dan selama menstruasi.
Saat terjadi pendarahan saat menstruasi, biasanya akan berlangsung lebih lama dari biasanya. Berlangsung selama dua minggu, bukan empat hari, atau dua periode dalam sebulan.
Menyakitkan
Nyeri saat menstruasi mungkin normal bagi sebagian wanita. Namun, beberapa dari mereka pasti sangat terganggu oleh rasa sakit. Kondisi ini harus diwaspadai karena bisa menjadi gejala kanker serviks.
Meski nyeri saat menstruasi jarang terjadi, Anda tetap harus berhati-hati. Beberapa wanita mengalami nyeri panggul saat berhubungan seksual. Hal ini biasanya terjadi ketika kanker serviks telah mencapai stadium lanjut.
Pengobatan dan cara mencegah kanker serviks
Penanganan
Ilustrasi pengobatan kanker serviks. [Foto: Andrea Piacquadio/Pexels] |
Pengobatan kanker serviks selalu dilakukan berdasarkan stadium kanker dan kondisi setiap pasien. Karena pengobatan kanker itu kompleks, rumah sakit umumnya menggunakan tim multidisiplin untuk mengobati kanker serviks.
Pada kebanyakan kasus kanker serviks stadium awal, pengobatan umumnya meliputi pembedahan untuk mengangkat sebagian atau seluruh rahim, radioterapi, atau kombinasi keduanya.
Sedangkan pada kasus serviks stadium lanjut, umumnya dilakukan radioterapi dan/atau kemoterapi, meskipun terkadang juga dilakukan pembedahan.
Peluang sembuh total relatif baik bila kanker serviks terdeteksi pada stadium dini. Semakin dini terdeteksi, semakin tinggi tingkat pemulihan seseorang.
Pencegahan
Ada beberapa rekomendasi untuk mengurangi risiko kanker serviks. Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker serviks:
– Untuk mengurangi risiko kanker serviks adalah dengan melakukan hubungan seks yang aman, mengingat virus HPV diketahui menyebar melalui kontak seksual.
– Vaksinasi terhadap kanker serviks kini juga dapat dilakukan untuk melindungi dari infeksi HPV.
Vaksin ini dimaksudkan untuk memberikan perlindungan terhadap HPV, termasuk dua jenis yang diketahui terkait dengan sekitar 70% kanker serviks, HPV 16 dan HPV 18.
– Melakukan skrining atau pemeriksaan serviks secara teratur adalah cara terbaik untuk mengidentifikasi perubahan abnormal pada sel serviks pada tahap awal.
– Setiap wanita yang telah, pernah, dan masih aktif secara seksual disarankan untuk menjadwalkan pemeriksaan pap smear serviks secara rutin setahun sekali.
Demikian informasi tentang 9 gejala kanker serviks atau leher rahim dan cara pencegahan kanker serviks yang harus diwaspadai kaum hawa dan perlu untuk memahami serta melaksanakannya.
(sum/kn)