17 Januari 2025

SMA Negeri 4 Bekasi didemo warga Harapan Jaya, Tuntut transparansi terkait kuota zonasi PPDB
Aksi unjuk rasa warga di depan SMA Negeri 4 Bekasi menuntut kejelasan kuota zonasi PPDB 2022. [Foto: kanalbekasi.com]


Penulis:
Agung Puguh Ristanto

BEKASI, SUARAUMAT.com – Sejumlah warga di sekitar Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Bekasi, Jawa Barat menggelar aksi unjuk rasa, Selasa (1/7/2022) pagi WIB.

Para pengunjuk rasa diketahui berasal dari sejumlah RW sekitar SMA Negeri 4 Bekasi, yakni RW 04, 12, 13 dan 19 di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Aksi demonstrasi yang terjadi di depan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kota Bekasi tersebut buntut dari kekecewaan warga, mereka mempersoalkan ketidaktransparanan kuota zonasi masuk sekolah tersebut. 

Diketahui, pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 yang justru mengakibatkan beberapa anak dari warga sekitar sekolah tidak diterima di SMA Negeri 4 Bekasi berdasarkan kuota zonasi. Padahal, jarak rumah mereka bisa dikatakan sangat dekat dengan sekolah itu. 

Pengunjuk rasa berasal dari sejumlah RW sekitar SMA Negeri 4 Bekasi, yakni RW 04, 12, 13 dan 19 di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. 

Salah seorang pengunjuk rasa yang juga warga RW 12, Ibo (40) mengaku, lokasi tempat tinggalnya bersebelahan dengan SMA Negeri 4 Bekasi. Menurutnya di RW 12 tidak sampai 10 orang yang tahun ini masuk SMA Negeri 4 Bekasi.

“Jadi pakai logika saja, lokasi SMA Negeri 4 dikelilingi RW 10, 12, Perum SBS dan sebelahnya perusahaan. Jadi kalau di bawah dari 10 orang, RW saya di bawah 10 orang yang tahun ini masuk SMA Negeri 4,” kata Ibo kepada wartawan.

Ibo mempertanyakan, data 217 siswa yang masuk berdasarkan kuota zonasi, sementara warga yang bersebelahan tidak terakomodir masuk SMA Negeri 4 Bekasi.

“Kalau sampai ratusan orang tidak masuk akal dan intinya di RW kita ngedata itu 10 orang kurang. Kita minta fungsi SMA Negeri 4 Bekasi ini memberikan zonasi ke siapa, kita mau jelas di situ,” tegasnya.

Dengan nada bertanya setengah heran, Ibo mengatakan, mana mungkin ada ratusan anak di lingkungan yang sama, masuk sekolah SMA di tahun yang sama.

“Padahal zonasinya masuk karena RW bersebelahan dengan sekolah. Jadi salah siapa? kita nggak tau. Makanya kita lakukan aksi di sini,” ungkapnya.

Meski begitu, diakuinya setiap tahun ada anak-anak di lingkungannya yang masuk SMA Negeri 4 Bekasi. Hanya saja dia mengaku kaget karena tahun ini jumlahnya mencapai ratusan. 

“Tidak mungkin ratusan orang masuk setiap tahun dan itu tidak masuk akal,” lanjutnya.

Intinya Ibo dan warga lain di RW tersebut sudah mendata kurang dari 10 orang. Pihaknya meminta fungsi SMA Negeri 4 Bekasi memberikan zonasi kepada siapa.

“Kami berharap SMA Negeri 4 transparan mengenai zonasi. Karena zona ini memiliki kuota yang lebih besar dibandingkan jalur lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, sejumlah warga yang ikut aksi terlihat membentangkan poster kekecewaan terhadap SMA Negeri 4 Bekasi.

(sum/ris/kanalbekasi.com)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content