Foto: Pixabay |
SUARAUMAT.com – Federasi Bir di Jerman khawatir atas melonjaknya biaya energi atas ancaman Rusia yang memotong pasokan gas ke Jerman.
“Setelah tertatih-tatih melalui pandemi, Industri bir di Jerman masih bekerja dalam mode krisis,” kata bos Federasi Bir, Holger Eichele dikutip AFP, Senin (1/8/2022).
Kantor Statistik Federal Desastis Jerman mencatat, Pabrik bir Jerman menjual sebanyak 157,2 juta liter cairan kuning selama enam bulan pertama tahun ini, meningkat 3,8% tahunan. Angka itu masih 5,5% di bawah level sebelum krisis 2019.
Federasi Bir Jerman yakin, krisis energi yang membayangi di Jerman masih ada secercah harapan untuk memperbaiki penjualan pada paruh kedua tahun ini.
Yang terang, Eichele meyakini bahwa harga energi mengalami lonjakan dipicu Rusia yang telah mengurangi pasokan gas alam ke Jerman dan memicu kekhawatiran akan kekurangan akut jika pasokan gas dihentikan sepenuhnya. “Tanpa gas, rak akan kosong,” kata Eichele.
“Skala krisis energi dan dampaknya tidak bisa ditebak,” tambahnya.
Eichele menambahkan, pabrik bir telah berupaya dalam beberapa tahun terakhir untuk mengurangi penggunaan energi mereka, tetapi saat ini mustahil untuk mengganti gas sebagai sumber terpenting bagi industri.
Menurut federasi, industri makanan dan minuman adalah konsumen gas terbesar di Jerman di belakang industri kimia.
Pembuatan bir melibatkan sejumlah proses intensif energi mulai dari memanggang malt hingga memanaskan tangki pembuatan bir. Kenaikan biaya energi juga diteruskan melalui pemasok, seperti produsen botol kaca.
(sum/cnbcindonesia)