Rudolf Tobing Terlalu Sadis Ingin Bunuh 3 Temannya Sekaligus Tapi Nahasnya Icha yang Jadi Korban Terlebih Dahulu. [Foto: Instagram Rudolf Tobing] |
SUARAUMAT.com – Rudolf Tobing Terlalu Sadis Ingin Bunuh 3 Temannya Sekaligus, Tapi Nahasnya Icha yang Jadi Korban Terlebih Dahulu
Christian Rudolf Tobing tersangka pelaku pembunuhan terhadap teman kerjanya, AYR (36), Icha telah merencanakan aksi kejinya itu jauh-jauh hari.
AYR (36), dibunuh di salah satu apartemen di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Jasadnya ditemukan di kolong Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/10/2022) malam.
Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya pun mengungkapkan sejumlah fakta soal skenario pembunuhan yang dilakukan Rudolf Tobing yang juga mantan pendeta tersebut.
Rudolf ditengarai telah menyusun skenario sedemikian rupa untuk mengejar targetnya. Selain korban, Icha, Rudolf juga mengincar dua orang lain temannya untuk dibunuh.
Kedua orang itu disebut tidak disukai Rudolf Tobing dengan alasan sakit hati. Namun, pelaku baru bisa menghabisi nyawa Icha (AYR) dan langsung dibekuk polisi sebelum membunuh dua korban lainnya.
Atas perbuatannya, Rudolf Tobing dijerat Pasal 340 subsider Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana.
Rencana Sewa Pembunuh Bayaran
Rudolf Tobing Terlalu Sadis Ingin Bunuh 3 Temannya Sekaligus Tapi Nahasnya Icha yang Jadi Korban Terlebih Dahulu. [Kolase Tangkapan Layar] |
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pelaku awalnya berencana menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa korban dan dua rekannya.
“Pelaku sempat mencari di internet jasa untuk pembunuh bayaran dan tarifnya,” kata Hengki dalam keterangannya, Sabtu (22/10/2022).
Rencana pelaku menyewa pembunuh bayaran itu terungkap setelah penyidik menemukan riwayat pencarian pada ponsel pelaku saat proses pemeriksaan.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga saat dikonfirmasi secara terpisah mengatakan, pelaku membatalkan niat untuk menyewa pembunuh bayaran.
“Tak jadi karena berdasarkan keterangan dari pelaku itu tarifnya terlalu mahal dan pelaku tidak sanggup,” kata Panjiyoga.
Rudolf sempat memaksa AYR (36), Icha, mentransfer uang kepadanya sebelum menghabisi nyawa wanita tersebut.
Korban dipaksa mentransfer uang dari rekeningnya setelah kaki dan tangannya diikat.
“Yang bersangkutan transfer uang dari rekening I (AYR) Rp 19,5 juta,” kata Panjiyoga.
Selain itu, Rudolf Tobing juga menyuruh korban untuk menghubungi keluarganya agar mentransfer sejumlah uang ke rekening pelaku sebesar Rp10 juta.
Uang tersebut mulanya akan digunakan Rudolf Tobing untuk membunuh target utamanya, seseorang berinisial H yang juga teman korban Icha.
Namun, calon korban H dan target lainnya yang berinisial S lolos dari pembunuhan Rudolf Tobing. Sebab, calon target tidak merespons pancingan pelaku.
Sempat Pelajari Pembunuhan Tak Bersuara
Polisi mengatakan, Rudolf Tobing mempelajari cara membunuh melalui internet sebelum beraksi mengakhiri hidup Icha.
“Pelaku mencari (di internet) bagaimana cara membunuh orang agar tak bersuara,” kata Panjiyoga.
Rudolf Tobing mempelajari cara membunuh tanpa suara melalui internet selama tiga hari.
Cara itu kemudian dipraktikan terhadap korban, Icha. Pelaku membunuh korban dengan cara menampar lalu mencekiknya di dalam kamar apartemen.
“Itu dipelajari oleh pelaku selama tiga hari,” ucap Panjiyoga.
Tersenyum usai bunuh korban
Rudolf Tobing Terlalu Sadis Ingin Bunuh 3 Temannya Sekaligus Tapi Nahasnya Icha yang Jadi Korban Terlebih Dahulu. [Kolase Istimewa] |
Tindakan Rudolf Tobing membuang jasad korban terekam kamera pengawas di sejumlah titik di apartemen kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, yang menjadi lokasi pembunuhan.
Berdasarkan video hasil rekaman CCTV yang beredar di media sosial, saat itu pelaku mengenakan kaos berwarna putih berkelir hitam dan kuning pada kerah.
Rudolf Tobing terlihat berjalan dari lorong lantai 18 sambil mendorong troli.
Pelaku pembunuhan itu masuk ke dalam lift sambil mendorong troli berisi sejumlah barang dan satu di antaranya terdapat kantong berisi jasad korban Icha.
Selama di dalam lift, Rudolf Tobing tampak tak bergeser sedikit pun dari belakang troli yang didorongnya. Dia hanya sesekali terlihat memegang seutas tali berwana hijau.
Hengki mengatakan, berdasarkan keterangan pelaku yang saat itu tersenyum karena mengaku puas usai membunuh korban.
“Pelaku itu merasa bahwa target korban telah selesai dieksekusi dan pelaku merasa senang,” kata Hengki.
Dilatarbelakangi Sakit Hati
Rudolf diduga membunuh Icha (36) dilatarbelakangi sakit hati pelaku terhadap korban.
Pada saat kejadian, kata Hengki, Rudolf Tobing dan korban Icha yang merupakan rekan kerja mulanya sedang berbincang mengenai konten podcast.
Di tengah perbicangan, Icha disebut mendapatkan panggilan telepon dari seseorang berinisial H yang tidak disukai pelaku.
“Saat sedang ngobrol, tiba-tiba korban mendapat telepon dari seseorang, diduga pelaku adalah H. Tersangka ini enggak suka sama H. Menurut tersangka, H ini pernah bermasalah sama korban,” kata Hengki.
Keduanya pun terlibat adu mulut. Sampai akhirnya Rudolf Tobing tersangka pelaku pembunuhan Icha itu naik pitam dan membunuh Icha dengan menampar dan mencekiknya sampai tidak bernyawa.***
[Sumber: Kompas.com]