2 Desember 2024

 

Salah satu momen indahnya kebersamaan dalam kebhinekaan.

Penulis: Abah Daniel

SLEMAN, suaraumat.com  Gagasan 
munculnya Sumpah Pemuda berawal dari gagasan penyelenggaraan
kongres  pemuda  kedua yang berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar
Indonesia (PPPI). Diketahui bahwa PPPI merupakan sebuah organisasi pemuda yang
anggotanya merupakan para pelajar dari seluruh indonesia. Kongres 
pemuda II diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta, dipimpin
oleh Soegondo Djojopoespito dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI).
Hasil Kongres Pemuda II adalah ikrar pemuda yang kemudian
dikenal sebagai Sumpah Pemuda.

Peristiwa yang mengikrarkan persatuan dan kesatuan
tersebut menjadi semangat para pemuda untuk berjuang bersama
menegakkan kemerdekaan. Atas sumpah tersebut, masyarakat menegaskan
sebagai  bangsa yang tidak bisa dipecah belah dan sudah memiliki jiwa
nasionalis.  Sumpah pemuda juga dapat menghapus feodalisme
di Indonesia.

Salah satu momen indahnya kebersamaan dalam kebhinekaan.


Dengan semangat itulah Zafaredo (zanak famili remaja
krandon) yang ada di RT 04, RW 19 Krandon Kemasan Sendangtirto Berbah Sleman
Yogyakarta mengaktualisasikan semangat tersebut dengan kegiatan positif yang
menyehatkan dan menghibur. Acara yang dikemas dalam tema Jalan Sehat dan Senam
Sehat, ditutup dengan hiburan dangdut ringkes. Dimulai jam 6.30, diawali dengan
sambutan dan doa oleh Bapak Filipus Kamijan (ketua RT), Senam Sehat – Jalan
Sehat – sambutan dari ketua panitia, kepala Dusun dan Bapak Sarjono (mantan
lurah Sendangtirto). Sementara itu makna sumpah pemuda bagi generasi muda,
disampaikan oleh Bapak Ahmad Yuliawan.

Acara yang paling ditunggu adalah pembagian door prize yang
jumlahnya lebih dari 100 hasil swadaya masyarakat RT 04 yang dikelola panitia.
Door prize utama berupa sepeda gunung dimenangkan oleh Mbah Ratman yang dengan
setia mengikuti acara sampai akhir. Tidak ketinggalan juga selain tiket seharga
5000 dengan bonus minum dan arem arem, juga masakan kreasi warga berupa Snack
rebusan. Roket chicken ikut memeriahkan acara ini.

Salah satu momen indahnya kebersamaan dalam kebhinekaan.

Antusiasme masyarakat sangat luar biasa, mulai jam 6 sudah
berkumpul di basecamp. Perbedaan dalam latar belakang kehidupan, termasuk keyakinan
tidak menghalangi kemeriahan acara, justru semakin memupuk rasa persaudaraan
yang sadar bahwa perbedaan adalah suatu anugerah. Tiga hasil wawancara dengan
ketua RT, ketua panitia dan penanggungjawab acara:

1. Ketua RT (Bapak Filipus Kamijan): yang menjadi motivasi
diadakannya acara ini adalah untuk membangkitkan semangat anak-anak muda yang
dirasa mulai hilang kendali rasa memiliki kebangsaan. Yang menjadi kebanggaan,
dukungan warga yang luar biasa, meskipun gerimis tetap hadir, bahkan Ibu ibu
yang membawa anak kecil juga.

2. Ketua panitia (Bapak Abraham Subroto), meskipun sudah
punya cucu namun mau menjadi ketua panitia karena kerinduan untuk menolong
generasi muda supaya kedepan bisa berorganisasi dan menyelenggarakan event
dengan baik. Panitia memperoleh dana dengan membangkitkan semangat menabur
kepada seluruh warga, dan dengan didukung donatur, tentu karena ada komunikasi
yang baik. Termasuk door prize adalah sumbangan atau partisipasi berbagai
elemen yang ada di Krandon dan luar Krandon.

3. Penanggung jawab acara (sdri Ainne), sangat bersukacita
karena acara tahun ini merupakan event pertama setelah covid 19, berterima
kasih untuk antusiasme pemuda dan remaja yang tergabung dalam Zafaredo bahkan
orang tua yang juga mendukung secara total dibuktikan sejak pagi sudah hadir,
door prize diluar dugaan. Harapan untuk anak muda kedepannya punya jiwa yang
besar dan memajukan kampung halaman, mulai dari Krandon untuk Indonesia dan
orang tua bangga dengan anak muda nya.

* Penulis adalah gembala jemaat di Kampung Krandon, Sleman, Yogyakarta. 

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content