Jacob Ereste: Tausiah Dari Bursah Zarnubi Dalam Acara Ulang Tahun Versi Aktivis ProDem. [Istimewa/Suaraumat.com] |
SUARAUMAT.com – Rumah Konsolidasi Demokrasi “ProDem” tak habis cerita.
Kali ini perayaan ulang tahun dedengkot aktivis yang cukup vokal, Bursah Zarnubi dirayakan dengan menggelar semacam orasi kebangsaan, setidaknya tausiah politik yang dia sampaikan dapat menjadi bekal bagi aktivis untuk tetap kukuh berjuang untuk rakyat.
Karena itu motto di spanduk ProDem pun cukup lantang menghentak, narasinya tertulis “Perwujudan Demokrasi Harus Hadir Dalam Kehidupan dan hadir ke Piring-piring rakyat”.
Acara yang digelar di sekretariat ProDem Jl. Veteran I Jakarta Pusat, 31 Januari 2023, terus berlanjut dengan acara suka ria nyanyi bersama para aktivis ProDem yang tampak perlu memompa semangat juang agar tak lelah.
Motto ProDem: “Revolusi Yang Kita mau”, tertera jelas dalam poster besar yang menjadi latar belakang panggung, cukup membuktikan perlawanan terhadap kebhatilan harus terus dilakukan.
Tampak hadir diantara sejumlah aktivis ini adalah sahabat dan kerabat GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia dan sahabat serta kerabat Posko Negarawan bersama Sri Eko Sriyanto Galgendu, Joyo Judanto dan Heru serta Wowok Pranowo.
H. Bursah Zarnubi, S.E memang lahir 29 Januari 1959 di Lahat, Sumatra Selatan.
Ia dikenal sebagai politikus dan aktivis Indonesia hingga menjabat Ketua Umum Partai Bintang Reformasi sejak 2006 hingga 2011.
Dedengkot Humanika ini memang sangat familiar. Karenanya di kalangan aktivis Bang Bursah memiliki tempat dan posisi tersendiri. Lantaran sikapnya yang lebih dominan mengayomi itu.
Perjalanan karier alumni Universitas Jayabaya Jakarta ini pun terbilang cemerlang.
Ia memulai karier sebagai Peneliti ahli Pan Asia Research 1987-1990, Dirut PT Dana Wibawa Artha Cemerlang 1990-1992, dan Dirut PT Yussa Citra Hasta 1993-2000.
Bahkan sempat pula menjadi Direktur PT Niaga Kencana Mas 2002, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bintang Reformasi (PBR).
Bang Bursah Zarnubi, demikian sapaan akrab sejumlah aktivis pada orang yang selalu lantang bicara tentang demokrasi ini.
Meski kemudian dia merasa sangat kecewa lantaran demokrasi tidak menyentuh rakyat kecil.
Agaknya, ekspresi kekecewaan Bursah Zarnubi pada demokrasi di Indonesia, diekspresikan seperti yang dinarasikan Iwan Sumule, Presidium ProDem pada spanduknya yang garang menyebutkan “Perwujudan Demokrasi Harus Hadir Dalam Kehidupan dan Hadir ke piring-piring rakyat”.
Bahkan lebih tegas dinyatakan juga bahwa itulah “revolusi yang kita mau” ungkap narasi berikutnya yang juga tertera di poster besar yang terpampang di ruang pertemuan ProDem ini. ***
(Sumber: suaraumat.com)