SUARAUMAT.com – Gunung Ile Lewotolok bukan hanya sebuah gunung melainkan sebuah entitas hidup yang bernapas dengan suasana hati yang berubah lebih dramatis daripada hanya sekedar pasang surut.
Penduduk setempat yang hidup berdampingan dengan tingkah raksasa ini, telah mengamati kegelisahannya dengan campuran rasa penghormatan dan kekhawatiran.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memantau gunung berapi Ile Lewotolok dengan cermat, tidak hanya mencatat frekuensi erupsi tetapi juga sifat getaran yang menyertainya.
Getaran permukaan gempa dangkal yang terasa seperti bumi itu sendiri gemetar menjadi lebih sering terjadi, menunjukkan peningkatan aktivitas yang signifikan.
Secercah Harapan di Tengah Awan Abu
Terlepas dari demonstrasi kekuatan yang menakutkan oleh Gunung Ile Lewotolok, ada secercah harapan. Para ahli dari PVMBG menyoroti tren yang aneh terkait energi seismik dan ukuran potensi kerusakan gunung berapi, telah menurun selama dua minggu terakhir.
Lebih lanjut, tidak ada perubahan tekanan yang terlihat di dalam tubuh gunung berapi yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ini menunjukkan bahwa meskipun gunung itu pasti lebih aktif, ia mungkin tidak akan merancang peristiwa bencana. Intinya, gunung berapi melampiaskan amarahnya dengan cara yang sejauh ini menghindari peningkatan ke level yang lebih berbahaya.
Hidup di Ujung Tanduk
Masyarakat Kabupaten Lembata telah lama menjalin hubungan dengan Gunung Ile Lewotolok, hubungan yang didefinisikan oleh rasa takut dan hormat.
Peningkatan erupsi dan getaran baru-baru ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan.
Pihak berwenang setempat dipandu oleh tenaga dari PVMBG, telah waspada dan siap bertindak setiap saat untuk melindungi warga dari potensi bahaya.
Masyarakat pada bagiannya telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa dengan menyesuaikan kehidupan mereka di sekitar suasana gunung berapi.
Mereka lebih memahami daripada siapa pun bahwa tinggal di lanskap yang dinamis seperti itu membutuhkan kewaspadaan, kesiapsiagaan, dan rasa hormat yang tak tergoyahkan terhadap kekuatan alam.***