2 Desember 2024
Nelayan orang asli Papua atau OAP meminta ketegasan pemerintah Kabupaten Jayapura terkait peralatan penangkapan ikan. /Foto: Istimewa.

Nelayan orang asli Papua atau OAP meminta ketegasan pemerintah Kabupaten Jayapura terkait peralatan penangkapan ikan. /Foto: Istimewa.

Jayapura, SUARAUMAT.com – Kabar gembira datang dari Kabupaten Jayapura, Papua! Ekspor ikan di wilayah ini mengalami peningkatan pesat setiap tahunnya, mencapai 1.000 ton pada tahun 2024.

Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jayapura, ekspor ikan pada tahun 2022 hanya mencapai 450 ton. Peningkatan signifikan ini dimungkinkan dengan dukungan alat penangkapan ikan yang diberikan oleh dinas tersebut pada tahun 2023.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jayapura, Rudi A Saragih, menyatakan bahwa penguatan terhadap kelompok perikanan laut terus dilakukan. Hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat untuk meningkatkan kebutuhan ekspor ikan Indonesia.

“Tahun ini kami akan memberikan kapal penangkapan gross tonnage (GT) masing-masing 2 GT dan 3 GT sebanyak delapan unit, 24 motor tempel, waring kepada kelompok perikanan di wilayah pesisir baik Depapre maupun Demta,” katanya.

Menurut Saragih, jumlah kelompok perikanan laut yang terdata saat ini sebanyak 253, kelompok perikanan budi daya sebanyak 578 serta kelompok pengelola dan pemasar 34.

“Data-data kelompok ini begitu penting karena berkaitan dengan dukungan bantuan yang akan diberikan secara rutin setiap tahun, khusus kepada kelompok yang berhasil meningkatkan hasilnya,” ungkap Rudi.

Dia menjelaskan dukungan yang diberikan itu sudah masuk dalam program kerja dalam rangka mendukung pemerintah pusat mencukupi kebutuhan ekspor ikan Indonesia.

“Apa yang kami lakukan ini membantu pemerintah pusat atas kebutuhan ekspor ikan ke luar negeri, karena ikan yang kami kirim sebelum ke luar negeri singgah atau ditampung di Banyuwangi (Jawa Timur),” terang Rudi.

Rudi menambahkan beberapa tahun ini tangkapan ikan cakalang, tuna, dan ekor kuning cukup tinggi yang dilakukan kelompok perikanan laut dengan dukungan peralatan penangkapan yang diberikan pihaknya.

“Kami berharap dengan dukungan yang diberikan nelayan-nelayan tradisional yang merupakan orang asli Papua (OAP) bisa hidup sejahtera dengan hasil melaut,” ujarnya.

Daftar Pengelolaan Anggaran (DPA) pada Dinas Kelautan dan Perikanan

Daftar Pengelolaan Anggaran (DPA) pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jayapura tahun ini mencapai total Rp13 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp10 miliar dialokasikan untuk mendukung langsung masyarakat, sementara sisanya, yaitu Rp3 miliar, digunakan untuk operasional, pembayaran gaji pegawai, dan dana otonomi khusus yang dikelola pada tahun ini juga mencapai Rp3 miliar.

Rudi A Saragih optimis bahwa dengan dukungan yang berkelanjutan, nelayan-nelayan tradisional di Kabupaten Jayapura, khususnya orang asli Papua (OAP), dapat hidup sejahtera dengan hasil melaut.

Peningkatan ekspor ikan ini merupakan kabar positif bagi perekonomian Kabupaten Jayapura dan menunjukkan potensi besar sektor kelautan di wilayah tersebut.*** Sumber: ANTARA.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content