15 Januari 2025

Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri memeluk Islam, dulunya Hindu. /Foto: Antara

SUARAUMAT.com – Baru-baru ini, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menjadi perbincangan hangat publik setelah memutuskan untuk memeluk agama Islam. Sebelumnya, beliau dikenal sebagai penganut agama Hindu.

Perjalanan spiritual Irjen Mathius dalam memeluk Islam bukanlah hal yang mudah. Melalui proses pemikiran yang panjang dan matang sebelum akhirnya Mathius memutuskan untuk pindah agama.

Dalam sebuah konferensi pers, Irjen Mathius menjelaskan bahwa keputusannya ini dilandasi oleh keinginan untuk menemukan kebenaran dan kedamaian dalam spiritualitasnya.

Dia mempelajari dan memahami ajaran agama Islam secara mendalam sebelum akhirnya yakin untuk menjadi seorang mualaf.

Perubahan keyakinan Irjen Mathius ini mencerminkan keteguhan hati, kedewasaan, dan keterbukaan beliau dalam menjalani kehidupan.

Di sisi lain, sebagai Kapolda Papua, kisahnya menjadi contoh kepemimpinan yang kuat dan inspiratif bagi para bawahannya serta masyarakat Papua secara luas.

Latar Belakang dan Karier Irjen Mathius Fakhiri

Dikutip dari tayangan YouTube DUNIA MUALLAF II, Mathius D Fakhiri lahir pada 6 Januari 1968.

Irjen Mathius merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990. Dia mengawali kariernya sebagai perwira di Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan telah menorehkan berbagai prestasi gemilang.

Beberapa jabatan penting yang pernah diemban Irjen Mathius antara lain:

  1. Kapolres Kaimana Polda Papua Barat (2005)
  2. Wakasat Brimob Polda Papua (2007)
  3. Kapolres Jayapura (2009)
  4. Wadirpamobvit Polda Kalsel (2011)
  5. Kasat Brimob Polda Papua (2014)
  6. Analis Kebijakan Madya Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri (2018)
  7. Wakapolda Papua Barat (2018)
  8. Wakapolda Papua (2020)
  9. Kapolda Papua (2021).

Pesan Inspiratif dari Kisah Irjen Mathius Fakhiri

Kisah inspiratif Irjen Mathius Fakhiri memberikan beberapa pesan penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara yang menjunjung tinggi toleransi serta kebebasan memilih keyakinannya sendiri.

  • Keteguhan hati: Kita harus memiliki keteguhan hati dalam mengambil keputusan, terutama dalam hal yang berkaitan dengan keyakinan.
  • Kedewasaan: Kita harus bersikap dewasa dan terbuka dalam menerima perbedaan, termasuk perbedaan keyakinan.
  • Keterbukaan: Kita harus selalu terbuka untuk belajar dan memahami hal-hal baru, termasuk ajaran agama lain.
  • Kepemimpinan: Kisah Irjen Mathius menjadi contoh kepemimpinan yang kuat dan inspiratif bagi orang lain.

Kisah Irjen Mathius Fakhiri merupakan contoh nyata bahwa setiap orang memiliki hak untuk memilih keyakinannya sendiri. Dia telah menunjukkan bahwa perbedaan keyakinan bukanlah halangan untuk hidup berdampingan dengan damai dan harmonis.***

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content