Jakarta, SUARAUMAT.com – Diperkirakan akan ada 193,6 juta orang yang bepergian selama Lebaran 2024, meningkat 69,8 juta orang dari tahun sebelumnya. Menyikapi hal ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi yang komprehensif.
Data dari Kementerian Perhubungan menunjukkan 71,7% penduduk Indonesia atau 193,6 juta orang berpotensi melakukan pergerakan selama Lebaran.
“Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan, baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengembalian, pengaturan transportasi dan penanganan secara komprehensif,” kata Budi Karya Sumadi dikutip SuaraUmat.com dari Antara.
Moda transportasi yang dipilih diantaranya:
- Kereta Api: 39,3 juta
- Bus: 37,5 juta
- Mobil Pribadi: 35,4 juta
- Sepeda Motor: 31,1 juta
- Moda dan Transportasi Lainnya: 50,3 juta.
Daerah asal dan tujuan terbanyak
- Daerah asal: Jawa Timur (31,3 juta), Jabodetabek (28,4 juta), Jawa Tengah (26,1 juta).
- Daerah tujuan: Jawa Tengah (61,6 juta), Jawa Timur (37,6 juta), Jawa Barat (32,1 juta).
Puncak arus mudik
Diperkirakan puncak arus mudik lebaran 2024 terjadi pada 8 April 2024, dan puncak arus balik 14 April 2024.
- Langkah Antisipasi Kementerian Perhubungan
- Diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini
- Mudik gratis dengan berbagai jenis transportasi
- Rekayasa lalu lintas di jalan tol dan jalan nasional
- Diskon tarif jalan tol
- Pengaturan lalu lintas, terutama di daerah rawan macet.
Imbauan untuk Masyarakat
- Melakukan perjalanan mudik dan balik di luar perkiraan puncak waktu
- Mengikuti program mudik gratis
- Membuat rencana perjalanan mudik dengan matang.
Diharapkan dengan berbagai upaya ini, potensi kepadatan dan kemacetan selama Lebaran 2024 dapat diminimalisir.*** (Antara)