Jombang, SUARAUMAT.com – Ketua Umum Organisasi Kemasyarakatan Kebangsaan Lintas Agama, Suku Dan Budaya, PNIB (Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu) AR Waluyo Wasis Nugroho atau yang lebih sering dipanggil Gus Wal menyampaikan pandangannya terkait Ramadhan 2024.
Ditemui di Pondok Pesantren Abdul Hadi Jombang usai salat tarawih Gus Wal menyampaikan bahwasanya Ramadhan adalah Bulan Suci yang penuh keberkahan, maghfiroh ampunan bagi seluruh umat manusia di belahan bumi mana pun, tak terkecuali bagi umat Islam dan rakyat Indonesia.
Bagi bangsa Indonesia Ramadhan adalah berkah dan rahmat tiada terkira, karena di Bulan Ramadhan tepatnya 17 Agustus 1945 Indonesia Merdeka yang diproklamirkan oleh Dwi Tunggal Soekarno-Hatta.
Gus Wal menyebut bahwa Ramadhan 2024 ini adalah berkah dengan semakin baiknya aturan-aturan dari pemerintah.
Gus Wal sangat mendukung kebijakan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) yang sudah 2 tahun memberikan aturan, imbauan, anjuran terkait penggunaan speaker atas (toa) yang sangat penting dalam menjaga kekhusyukan bulan suci Ramadhan, dan menjaga toleransi serta ukhuwah antarumat beragama.
Gus Wal selaku Ketum PNIB juga menyoroti tentang masih masif dan liarnya kelompok-kelompok sarabpatinggenah Wahabi dan Khilafah yang merupakan bibit-bibit dan tunas Radikalisme Terorisme terus berkembang sebelum dan ketika bulan suci Ramadhan.
PNIB menduga, sebelum Ramadhan dengan beberapa kali Syafi’q Riza Basalamah dan Ustaz Abdul Somad yang safari berkedok dakwah namun diduga hanyalah kedok untuk propogandakan paham Wahabi dan Khilafahnya, meski juga ditolak oleh masyarakat di mana pun tempat yang mereka datangi, karena menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Memasuki minggu kedua Ramadhan, sebut Gus Wal, mereka mendatangkan Syaikh Hamzah Abdul Aziz yang safari ke Tulungagung di Masjid Nurul Taqwa yang terletak di Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.
“Belum terlaksana namun sudah membuat keresahan warga masyarakat setempat, dan sangat diharapkan Polri dan TNI untuk membatalkan kegiatan tersebut,” kata Gus Wal.
Menurutnya, dikarenakan yang bersangkutan diduga berpaham salafi wahabi takfiri Khilafah yang meresahkan kearifan dan budaya lokal, mengganggu kekhusyukan Umat Islam menjalankan ibadah puasa dan dalam situasi politik yang masih “Panas Dingin”.
“Tak main-main, mereka bertameng kegiatan sosial santunan untuk anak yatim dan donasi untuk Palestina, namun kegiatan tersebut dikhawatirkan diselewengkan untuk memperkaya oknum-oknum tertentu, seperti kebanyakan yang telah terjadi seperti donasi untuk Palestina namun ternyata dikirimkan untuk ISIS,” terang Gus Wal.
Gus Wal melanjutkan, bagi bangsa Indonesia Ramadhan lahirkan Kemerdekaan, Persatuan, Kedamaian, Toleransi dan Kebhinekaan.
“Jangan Nodai Bulan Suci Ramadhan Dengan Aksi dan sikap Intoleransi, Jangan Pula Nodai Ramadhan Dengan kegiatan yang mengekploitasi anak yatim dan membawa- bawa Palestina untuk tujuan memperkaya diri, Palestina sudah dibantu United Nation atau PBB dan banyak negara termasuk Indonesia,” terang Gus Wal.
Gus Wal berharap agar secepatnya kedepan sekolah, yayasan atau lembaga yang berafiliasi dengan wahabi Khilafah yang merupakan tunas dan bibit radikalisme terorisme dapat diambil alih oleh negara.
“Negara baik Polri TNI BUMN-BUMD dapat bersikap tegas bersih-bersih menertibkan institusinya dari paham Wahabi dan Khilafah yang merupakan tunas dan bibit radikalisme terorisme,” ucap Gus Wal.
Gus Wal mengapresiasi Densus 88 yang ditahun 2023 berhasil mencatatkan sejarah zero attack, dan berharap di tahun 2024 dan tahun-tahun yang akan datang dapat mempertahankan prestasi gemilang tersebut.
“Korupsi, Narkoba, Wahabi Khilafah Terorisme adalah ancaman nyata dan musuh besar bagi rakyat dan Bangsa Indonesia, mari bersama kita bersatu untuk melawan mereka,” tutup Gus Wal.*** Sumber: PNIB