SUARAUMAT.com – Sholat atau Salat taubat atau tobat merupakan sebuah amalan yang dilakukan oleh individu atau seseorang yang ingin memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah dia lakukan. Bagaimana prosedur pelaksanaan sholat taubat ini? Simak informasi dalam artikel ini sampai selesai.
Dalam sebuah artikel yang dilansir SuaraUmat.com dari NU Online berjudul ‘Keutamaan dan Tata Cara Shalat Taubat’, disebutkan bahwa menurut Syekh Nawawi dalam kitabnya yang berjudul Nihayatuz Zain, seseorang yang bertaubat dengan sungguh-sungguh akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT, bahkan dosa besar seperti kufur.
Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
Artinya: Setiap anak keturunan Adam adalah orang yang berbuat kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah orang yang bertaubat (HR Ibnu Majah).
Nah, bagi Umaters yang hendak mengerjakan sholat sunnah taubat namun belum mengetahui tata caranya, yuk simak penjelasan di bawah ini!
Tata Cara Sholat Taubat
Tata cara pelaksanaan sholat taubat tidak berbeda dengan pelaksanaan sholat sunnah pada umumnya. Nah, agar lebih paham, berikut ini tata cara sholat taubat:
1. Membaca niat
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِ
Arab Latin: Ushallî sunnatat taubati
Artinya: “Saya berniat sholat sunnah taubat”
2. Takbir dan dilanjutkan membaca surah al-Fatihah
3. Membaca salah satu surah dalam Alquran
4. Rukuk
5. I’tidal
6. Sujud
7. Duduk di antara dua sujud
8. Sujud kedua
9. Kembali berdiri untuk rakaat kedua kemudian dilanjutkan membaca surah al-Fatiha
10. Membaca salah satu surah dalam Alquran
11. Rukuk
12. I’tidal
13. Sujud
14. Duduk di antara dua sujud
15. Sujud kedua
16. Tahiyat akhir
17. Salam
18. Membaca istighfar.
Istighfar dibaca dengan disertai penyesalan, tekad kuat untuk menjauhkan diri dari perilaku dosa dan tidak akan mengulanginya lagi.
Namun demikian, Syekh Nawawi juga menganggap sah sholat taubat yang dilakukan setelah orang yang bersangkutan bertaubat, bukan sebelumnya.
Bacaan Doa Taubat
Dilansir dari artikel NU Online berjudul ‘Ini Lafal Pengakuan Dosa dan Kekhilafan’, ada beberapa bacaan doa taubat yang dapat dibaca saat mengamalkan sholat taubat. Di antaranya adalah lafal doa taubat Nabi Adam dan Siti Hawa, Nabi Yunus, dan lafal yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Berikut lafal-lafal taubat tersebut:
Lafal Taubat Nabi Adam dan Siti Hawa
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Arab Latin: Rabbanā zhalamnā anfusanā. Wa illam taghfir lanā wa tarhamnā, lanakūnanna minal khāsirīna.
Artinya: “Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri sendiri. Jika Kau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk hamba-Mu yang merugi.”( Surat Al-A’raf ayat 23.)
Lafal Taubat Nabi Yunus
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Arab Latin: Lā ilāha illā anta. Subhānaka innī kuntu minaz zhālimīna.
Artinya: “Tiada tuhan selain Allah.”( Surat Al-Anbiya ayat 87)
Doa Taubat yang Diajarkan oleh Rasulullah SAW
Rasulullah SAW mengajarkan lafal atau doa taubat ini kepada Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq RA:
اَللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا, وَلَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ, فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ, وَارْحَمْنِي, إِنَّكَ أَنْتَ اَلْغَفُورُ اَلرَّحِيمُ
Arab Latin: Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran (tercatat “kabīran” pada sebagian riwayat), wa lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min ‘indika, warhamnī, innaka antal ghafūrur rahīmu.
Artinya: Tuhanku, sungguh aku telah menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang banyak (sebagian riwayat ‘yang besar’). Tiada yang dapat mengampuninya kecuali Engkau. Anugerahkanlah ampunan dari sisi-Mu. Rahmatilah aku. Sungguh, Kau maha pengampun, lagi maha penyayang,” HR Bukhari dan Muslim.
Syarat Agar Taubat Diterima Allah SWT
Melansir artikel NU Online berjudul ‘3 Syarat yang Harus Dipenuhi agar Tobat Diterima’, menurut ulama Ahlussunnah wal Jamaah, setidaknya ada tiga syarat diterimanya taubat seorang muslim. Berikut tiga syarat agar taubat diterima oleh Allah SWT:
1. Menyesali kesalahan yang telah dilakukan;
2. Meninggalkan kesalahan yang telah dilakukan;
3. Berjanji tidak akan mengulangi perbuatan maksiat serupa.
Ketiga syarat tersebut didasarkan pada penjelasan yang ada di dalam kitab Risalatul Qushairiyah yang sering dikaji di kalangan pesantren, tentang syarat taubat. Berikut ini penjelasannya:
شرط التوبة حتى تصح ثلاثة اشياء: الندم على ما عمل من المخالفات، و ترك الزلة في الحال، و العزم على ان لا يعود إلى مثل ما عمل من المعاصي. فهذه الاركان لا بد منها، حتى تصح توبته.
Artinya: Bahwa syarat sampai diakui sebagai tobat yakni melingkupi tiga hal. Pertama, menyesali kesalahan yang telah dilakukan. Kedua, meninggalkan kesalahan dalam keadaan apapun dan ketiga menetapkan atau berjanji tidak akan mengulangi perbuatan maksiat serupa. Maka rukun-rukun ini adalah wajib, agar tobatnya menjadi sah. (Imam Abi al-Qasim al-Qusyairy, al-Risalah al-Qusyairiyah, Jakarta, Dar al-Kutub al-Islamiyah, 2011, halaman: 127.)
Semoga panduan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Terima kasih telah membacanya, Umaters di mana pun kalian berada!***