18 September 2024
Mengenal Lailatul Qadar: Malam Keistimewaan dalam 10 Hari Terakhir Ramadan, Jatuh Pada Tanggal Berapa?

Lailatul Qadar memiliki arti 'malam keberkahan' atau 'malam ketetapan'. /freepik

Jakarta, SUARAUMAT.com – Ada satu malam istimewa dalam 10 hari terakhir Ramadan yang dikenal sebagai Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar memiliki arti ‘malam keberkahan’ atau ‘malam ketetapan’. Umat Islam sangat dianjurkan untuk memanfaatkan malam tersebut karena di dalamnya terdapat kemungkinan besar bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya.

Meskipun tidak ada yang tahu dengan pasti kapan Lailatul Qadar terjadi, namun ada riwayat hadis yang mengindikasikan bahwa malam tersebut mungkin jatuh pada malam ke-21 Ramadan.

Untuk mengetahui dengan pasti kapan malam ke-21 Ramadan 2024 M/1445 H jatuh, kamu bisa membaca artikel ini sampai selesai.

Kapan Malam ke-21 Ramadan 2024 M/1445 H?

Berikut adalah hadis yang menjelaskan tentang Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21 Ramadan:

“Rasulullah melakukan iktikaf pada sepuluh hari pertama di bulan Ramadan, dan kami pun beriktikaf bersamanya. Lalu Jibril datang dan berkata, ‘Sesungguhnya apa yang kamu minta (ada) di depanmu.’ Lalu Rasulullah berkhutbah pada pagi hari yang ke-20 di bulan Ramadan dan bersabda, ‘Barang siapa yang iktikaf bersama Nabi, pulanglah. Karena sesungguhnya aku telah diperlihatkan Lailatulqadar, dan aku sudah lupa. Lailatulqadar akan terjadi pada sepuluh hari terakhir pada (malam) ganjilnya, dan aku sudah bermimpi bahwa aku bersujud di atas tanah dan air.’ Saat itu atap masjid (terbuat dari) pelepah daun pohon kurma, dan kami tidak melihat sesuatu pun di langit. Lalu tiba-tiba muncul awan, dan kami pun dihujani. Lalu Rasulullah salat bersama kami, sampai-sampai aku melihat bekas tanah dan air yang melekat di dahi dan ujung hidungnya sebagai pembenaran mimpinya.” (HR. Bukhari dan Muslim, sahih menurut Asy Syafi’i).

Lantas, malam ke-21 Ramadan 1445 H bertepatan dengan tanggal berapa? Mari simak tanggalnya berdasarkan perhitungan dari pemerintah dan Muhammadiyah.

Perhitungan Kementerian Agama RI menunjukkan bahwa 21 Ramadan 1445 H jatuh pada tanggal 1 April 2024, yang berarti malam ke-21 Ramadan dimulai sejak waktu magrib pada Minggu, 31 Maret 2024.

Sementara itu, perhitungan Muhammadiyah menetapkan bahwa puasa Ramadan 2024 dimulai pada tanggal 11 Maret 2024.

Dengan demikian, 21 Ramadan 1445 H menurut perhitungan Muhammadiyah jatuh pada tanggal 31 Maret 2024. Oleh karena itu, malam ke-21 Ramadan 2024 versi Muhammadiyah telah berlalu pada tanggal 30 Maret 2024.

Perkiraan Tanggal Malam Lailatul Qadar 2024

Waktu pasti terjadinya malam Lailatul Qadar hanya diketahui oleh Allah SWT. Namun, berdasarkan hadis Nabi SAW, Lailatul Qadar terjadi pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Jika merujuk kepada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI, malam Lailatul Qadar 2024 diperkirakan jatuh pada salah satu tanggal berikut:

  • 21 Ramadan 1445 H: mulai magrib 31 Maret-1 April 2024
  • 22 Ramadan 1445 H: mulai magrib 1-2 April 2024
  • 23 Ramadan 1445 H: mulai magrib 2-3 April 2024
  • 24 Ramadan 1445 H: mulai magrib 3-4 April 2024
  • 25 Ramadan 1445 H: mulai magrib 4-5 April 2024
  • 26 Ramadan 1445 H: mulai magrib 5-6 April 2024
  • 27 Ramadan 1445 H: mulai magrib 6-7 April 2024
  • 28 Ramadan 1445 H: mulai magrib 7-8 April 2024
  • 29 Ramadan 1445 H: mulai magrib 8-9 April 2024.

Amalan Malam Lailatul Qadar

Ada beberapa amalan ibadah sunnah yang dapat dilakukan pada malam Lailatul Qadar.
Ada beberapa amalan ibadah sunnah yang dapat dilakukan pada malam Lailatul Qadar. /pixabay

Ada beberapa amalan ibadah sunnah yang dapat dilakukan pada malam Lailatul Qadar. Menurut sumber dari Almanhaj, Rumaysho, berikut adalah beberapa amalannya:

1. Mendirikan Qiyam atau Salat

“Barang siapa yang berdiri (menunaikan salat) pada Lailatulqadar dengan iman dan berharap (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901).

2. Mengikuti Salat Isya dan Subuh Berjemaah

“Siapa yang menghadiri salat Isya berjamaah, maka baginya pahala salat separuh malam. Siapa yang melaksanakan salat Isya dan Subuh berjemaah, maka baginya pahala salat semalam penuh.” (HR. Muslim no. 656 dan Tirmidzi no. 221).

3. Meningkatkan Kuantitas Ibadah, seperti Salat, Tilawah Al-Qur’an, dan Berdoa

“Apabila memasuki sepuluh malam akhir (Ramadan), biasanya beliau (Rasulullah shollallahu ‘alahi wa sallam) menghidupkan malam, membangunkan keluarganya, serta mengencangkan kainnya (meninggalkan jimak dan semangat beribadah).” (HR. Bukhari dan Muslim).

4. Melakukan Iktikaf

“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, ‘Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk, dan yang sujud.” (QS. Al-Baqarah, [2]:125).

5. Membaca Doa Malam Lailatul Qadar

Kaum muslimin disunahkan untuk membaca doa malam lailatul qadar. Ini pernah ditanyakan oleh Aisyah RA. Rasulullah mengatakan, berikut doa yang dapat dibacakan pada malam lailatul qadar:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni
Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf (menghapus kesalahan), karenanya maafkanlah aku (hapuslah dosa-dosaku).” (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850, sahih).***

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content