4 Desember 2024
Di dalam tubuh setiap manusia, terdapat sel-sel normal untuk mendukung kinerja organ-organ tubuh sebagaimana mestinya. Tetapi jika membelah tanpa terkendali dan terus berkembang, sel-sel normal tersebut akan berubah menjadi sel-sel abnormal sehingga menimbulkan benjolan yang disebut dengan tumor.

Kanker Otak. /Foto: Alodokter

SUARAUMAT.com – Di dalam tubuh setiap manusia, terdapat sel-sel normal untuk mendukung kinerja organ-organ tubuh sebagaimana mestinya. Tetapi jika membelah tanpa terkendali dan terus berkembang, sel-sel normal tersebut akan berubah menjadi sel-sel abnormal sehingga menimbulkan benjolan yang disebut dengan tumor.

Tumor ini terbagi menjadi tumor jinak (tidak bersifat kanker) dan tumor ganas (bersifat kanker).

Tumor ganas atau bersifat kanker menjadi salah satu penyakit yang sangat menakutkan karena pada kebanyakan kasus, penderita baru menyadari bahwa dirinya menderita kanker setelah memasuki stadium lanjut.

Semakin lanjut stadium yang diderita, kemungkinan untuk sembuh semakin kecil. Penyakit mematikan di dunia ini menyerang hampir semua organ tubuh, termasuk otak.

Apa Itu Kanker Otak?

Otak adalah salah satu organ vital karena menjadi pusat pengendali tubuh yang terletak di bagian kepala serta terlindungi oleh selaput otak dan tengkorak.

Otak tersusun atas jaringan-jaringan pendukung dan sel-sel saraf yang saling berkomunikasi dalam sinaps (sistem koneksi yang berjumlah triliunan).

Utamanya, organ vital ini terbagi menjadi 3, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brainstem).

Jika di bagian otak terdapat tumor ganas, seseorang dinyatakan menderita kanker otak.

Kanker otak ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu kanker otak primer dan kanker otak sekunder.

Kanker Otak Primer

Jenis kanker otak yang satu ini dapat menyerang siapa saja, terutama orang-orang yang sudah memasuki usia paruh baya dan anak-anak di bawah usia 15 tahun. Sebanyak 75% kasus kanker otak adalah kanker otak primer yang memang muncul di otak.

Kanker Otak Sekunder

Jenis kanker otak yang satu ini lebih banyak menyerang orang dewasa. Sebanyak 25% kasus kanker otak adalah kanker otak sekunder yang berasal dari kanker di organ tubuh lainnya dan sudah menyebar hingga ke otak, seperti kanker kulit, kanker paru-paru, kanker payudara, dan kanker usus besar.

Sama seperti kanker lainnya, kanker otak juga mengalami perkembangan yang disebut dengan stadium.

Pada stadium 1, sel kanker masih seperti sel otak dalam keadaan normal, masih jinak, dan perkembangannya masih lambat; pada stadium 2, sel kanker terlihat tidak normal dan mulai mengganas; pada stadium 3, sel kanker terlihat berbeda dari sel normal dan mulai berkembang aktif; serta pada stadium 4, sel kanker mulai terlihat sangat jelas dan berkembang lebih agresif.

Perawatan Kanker Otak

Jika seseorang didiagnosis menderita kanker otak, dokter akan menentukan tindakan pemulihan yang akan dilakukan berdasarkan jenis kankernya, lokasinya, ukurannya, dan kondisi penderita. Ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan, di antaranya adalah sebagai berikut.

Operasi

Dengan operasi, dokter akan mengangkat tumor ganas di otak. Ada beberapa metode operasi yang dapat dilakukan, yaitu kraniotomi dengan membelah tengkorak kepala sesuai dengan lokasi tumor, neuroendoskopi dengan melubangi tengkorak kepala, dan transsphenoidal surgery (operasi melalui hidung).

Radioterapi

Radioterapi dilakukan jika tumor ganas di otak tidak dapat diangkat dengan operasi. Caranya adalah dokter akan mengarahkan sinar ke lokasi tumor ganas untuk menghentikan perkembangannya.

Kemoterapi

Kemoterapi dilakukan setelah penderita menjalani operasi dengan memasukkan antikanker ke dalam tubuh, baik diminum dalam bentuk kapsul atau tablet, disuntikkan ke pembuluh darah vena, maupun disuntikkan ke cairan tulang belakang dan otak.

Membantu Perawatan Kanker Otak Dengan Herbal

Meskipun kebanyakan penderita kanker otak melakukan pemulihan medis, seperti operasi, ada juga penderita yang merasa takut dan khawatir untuk melakukannya. Untuk melawan penyakit ini, penderita yang khawatir dapat mengonsumsi herbal kanker otak, seperti berikut ini.

1. Daun Ceremai

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta, daun ceremai mengandung etanol, flavonoid, saponin, dan tannin yang dapat membantu membunuh sel kanker, termasuk kanker otak.

Untuk mengonsumsi herbal kanker otak dari daun ceremai ini, Anda harus mencuci bersih dan memotong daunnya, merebusnya dengan mencampurkan 3 gelas air, menyaringnya setelah mendidih, kemudian mengonsumsinya 3 kali dalam sehari.

2. Daun Dewa

Daun dewa juga dapat menjadi herbal kanker otak karena kandungannya, seperti flavonoid, monoterpen, dan sekuiterpen, dapat membunuh sel kanker.

Untuk membuat jamu herbal ini, Anda harus menyiapkan daun dewa sebanyak 30 gram dan merebusnya. Setelah mendidih, saring air rebusan tersebut dan konsumsilah secara teratur.

3. Keladi Tikus

Bagian dari keladi tikus yang banyak digunakan untuk menangani kanker otak adalah umbinya karena kandungan Ribosome Incating Proteinnya lebih banyak.
Keladi Tikus membantu mencegah dan mengatasi kanker, salah satunya kanker otak. /Foto: Ist.

Bagian dari keladi tikus yang banyak digunakan untuk menangani kanker otak adalah umbinya karena kandungan Ribosome Incating Proteinnya lebih banyak.

Untuk mengonsumsinya, Anda harus mencuci bersih bagian umbinya, memotongnya, dan menghaluskannya sebanyak 50 gram dengan mencampurkan air. Setelah itu, saring dan konsumsi airnya sebanyak 3 kali dalam sehari.

4. Kulit Manggis

Kulit manggis menjadi tanaman herbal yang dapat melawan berbagai jenis penyakit, termasuk kanker otak.
Kulit manggis menjadi tanaman herbal yang dapat melawan berbagai jenis penyakit, termasuk kanker otak. /Foto:Pixabay

Kulit manggis menjadi tanaman herbal yang dapat melawan berbagai jenis penyakit, termasuk kanker otak.

Untuk mengonsumsi ramuan herbal kanker otak ini, Anda harus menyiapkan kulit manggis yang berwarna kemerahan, cuci bersih, potong kecil-kecil, dan rebus bersama dengan 2 gelas air. Setelah mendidih dan berubah menjadi kehitaman, saring air rebusan tersebut dan konsumsilah secara teratur.

5. Kunyit Putih

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh American Institute Cancer Report, kunyit putih mengandung Ribosome Incating Protein yang dapat menghambat dan mencegah pertumbuhan sel kanker.

Cara mengonsumsi kunyit putih ini bergantung pada selera masing-masing penderita. Salah satunya adalah dengan memarut kunyit putih, memeras airnya, kemudian meminumnya secara teratur.

6. Mengkudu

Mengkudu mengandung senyawa dammacenthel yang dapat menghentikan perkembangan sel kanker otak.

Untuk mengonsumsinya, Anda harus mencuci bersih buahnya, memotongnya, menghaluskannya dengan blender, menyaringnya, dan mengonsumsinya secara teratur.

Gejala Kanker Otak

Setelah mengetahui beberapa macam tanaman herbal kanker otak, Anda juga harus mengetahui gejala-gejala kanker otak. Apa sajakah gejalanya?

Gejala Umum

Secara umum, penderita kanker otak akan mengalami beberapa gejala, seperti mengalami sakit kepala yang hebat dan berulang, kejang, mual, muntah, pandangan kabur, merasa tidak enak badan, serta sering merasa mengantuk.

Gejala Berdasarkan Letak Sel Kankernya

Berdasarkan letaknya, gejala-gejala yang dirasakan oleh penderita kanker otak berbeda-beda.

  • Jika sel kanker terletak di batang otak, gejalanya adalah mengalami gangguan koordinasi, mengalami penglihatan ganda, kesulitan berbicara dan menelan, serta menurunnya mulut atau mata di satu sisi.
  • Jika sel kanker terletak di hipofisis atau kelenjar pituitari, gejalanya adalah mengalami tekanan darah tinggi, membesarnya kaki dan tangan, diabetes, kemandulan, menstruasi tidak teratur, suasana hati yang berubah-ubah, serta bertambahnya berat badan.
  • Jika sel kanker terletak di lobus frontal, gejalanya adalah mengalami gangguan bicara atau penglihatan, lebih agresif atau gelisah, serta kesulitan untuk membuat rencana dan berjalan.
  • Jika sel kanker terletak di lobus oksipital, gejalanya adalah mengalami gangguan atau kehilangan penglihatan di satu sisi.
  • Jika sel kanker terletak di lobus parietal, gejalanya adalah hilangnya fungsi indera perasa di sebagian tubuh, kesulitan membaca atau menulis serta kesulitan berbicara dan memahami perkataan orang lain.
  • Jika sel kanker terletak di otak kecil, gejalanya adalah mengalami gangguan koordinasi, leher terasa kaku, gerakan mata tidak terkendali, serta merasa pusing dan tidak enak badan.
  • Jika sel kanker terletak di saraf pendengaran, gejalanya adalah mengalami gangguan pendengaran.
  • Jika sel kanker terletak di saraf penglihatan, gejalanya adalah mengalami gangguan penglihatan.
  • Jika sel kanker terletak di selaput pelindung otak, gejalanya adalah mengalami gangguan bergerak dan penglihatan serta sering merasa pusing.

Jika merasakan gejala-gejala tersebut, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter.

Dan jika memang dinyatakan menderita kanker otak, tetapi belum siap menjalani perawatan dengan operasi, Anda dapat mengonsumsi ramuan herbal kanker otak seperti yang sudah disebutkan.

Demikian informasi tentang tanaman herbal untuk melawan kanker otak, pengertian dan gejala kanker otak, serta pengobatan secara medis, semoga bermanfaat.***

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content