14 Januari 2025
Perdana Menteri (PM) Papua Nugini (PNG) James Marape menekankan pentingnya hubungan antara orang dengan orang dan bisnis dengan bisnis yang terjadi di antara kedua negara sahabat. Hal tersebut disampaikan James pada acara The 2nd Indonesia – Papua Nugini Business Forum, Minggu 14 Juli 2024 bertempat di Menara KADIN Indonesia, Kuningan Jakarta Selatan.

Arsjad Rasjid Ketum KADIN Indonesia (kiri atas) dan PM PNG James Marape. /Foto: Suaraumat.com

Jakarta, SUARAUMAT.com – Perdana Menteri (PM) Papua Nugini (PNG) James Marape menekankan pentingnya hubungan antara orang dengan orang dan bisnis dengan bisnis yang terjadi di antara kedua negara sahabat. Hal tersebut disampaikan James pada acara The 2nd Indonesia – Papua Nugini Business Forum, Minggu 14 Juli 2024 bertempat di Menara KADIN Indonesia, Kuningan Jakarta Selatan.

Marape hadir langsung di lantai 29 Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bersama beberapa menterinya dan delegasi pemerintah maupun swasta PNG. Ia disambut langsung oleh beberapa pejabat pemerintah terkait.

Selain itu turut menyambut Marape di lobi Menara Kadin adalah Kepala Sekolah (Kepsek) Ekspor Dr. Handito Joewono yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Hubungan Bilateral Indonesia dan Papua Nugini.

Perdana Menteri (PM) Papua Nugini (PNG) James Marape menekankan pentingnya hubungan antara orang dengan orang dan bisnis dengan bisnis yang terjadi di antara kedua negara sahabat. Hal tersebut disampaikan James pada acara The 2nd Indonesia – Papua Nugini Business Forum, Minggu 14 Juli 2024 bertempat di Menara KADIN Indonesia, Kuningan Jakarta Selatan
Forum Bisnis Kadin Indonesia dengan Delegasi PN G. /Foto: SUaraumat.com

Kepsek tak sendirian menyambut orang nomor satu di PNG itu karena Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid ternyata juga menyambutnya termasuk para pengurus KADIN dan pelaku usaha Indonesia. Penyambutan Marape yang penuh kehangatan menjadi salah satu contoh nyata seperti apa hubungan antar kedua Negara.

Seperti diberitakan, KADIN Indonesia dan The Papua New Guinea Chamber of Commerce and Industry (PNGCCI) menyelenggarakan kegiatan The 2nd Indonesia- Papua new Guinea Business Forum 2024 dalam rangkaian State Visit PM PNG ke Indonesia pada 14-15 Juli 2024.

Adapun kunjungan tersebut sebagai kelanjutan dari The 1st Indonesia-PNG Business Forum yang berlangsung pada tahun lalu di Port Moresby Ibu Kota PNG saat Joko Widodo ke Papua Nugini.

Arsjad Rasjid, Ketua Umum KADIN Indonesia pada Business Forum tersebut juga menyampaikan pentingnya kerja sama capacity building antara kedua negara yang dapat dilakukan melalui Indonesia Export School dan mendorong kerja sama bisnis Indonesia dan PNG pada sektor pertambangan, infrastruktur, dan sektor utama lainnya.

Lebih dari 100 orang hadir memadati Lounge KADIN dan antusias mengikuti Business Forum untuk mengisi potensi kerja sama antara Indonesia dan PNG.

Volume perdagangan RI-PNG

Perdana Menteri (PM) Papua Nugini (PNG) James Marape menekankan pentingnya hubungan antara orang dengan orang dan bisnis dengan bisnis yang terjadi di antara kedua negara sahabat. Hal tersebut disampaikan James pada acara The 2nd Indonesia – Papua Nugini Business Forum, Minggu 14 Juli 2024 bertempat di Menara KADIN Indonesia, Kuningan Jakarta Selatan.
Kiri-kanan: Kepsek Ekspor Handito Joewono, Ketum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, PM PNG James Marape. /Foto: Suaraumat.com

Volume perdagangan antara kedua negara mengalami pertumbuhan pesat, dengan ekspor Indonesia ke PNG mencapai tingkat tertinggi di pertanian, pertambangan, dan manufaktur. Demikian pula ekspor negara yang berbatasan langsung dengan Papua itu ke Indonesia juga sudah meningkat sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Hubungan ekonomi Indonesia dan Papua Nugini semakin berkembang sejak beberapa tahun terakhir. Statistik impor menunjukkan ada beberapa negara yang berkontribusi terhadap nilai impor Papua Nugini, terutama Indonesia.

Total nilai impor PNG meningkat signifikan tahun 2021 sekitar US$4,3 miliar dan terus meningkat pada tahun 2020 mencapai US$5,6 miliar pada tahun 2021 (Trademap).

Nilai ekspor Indonesia tumbuh signifikan pada saat HS Code 27, sebesar US$45 miliar pada tahun 2021 menjadi US$71 miliar pada tahun 2022. Begitu pula pada kategori HS 84, Indonesia meningkatnya ekspor produk pada tahun 2022 senilai US$6,9 miliar dari sebelumnya US$6,3 miliar.

Adapun kunjungan tersebut sebagai kelanjutan dari The 1st Indonesia-PNG Business Forum yang berlangsung pada tahun lalu di Port Moresby Ibu Kota PNG saat Joko Widodo ke Papua Nugini.
The 2nd Indonesia-PNG Business Forum 2024. /Foto: Suaraumat.com

Nilai ekspor HS 87 juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, meningkat dari lebih dari US$8,6 miliar pada tahun 2021 menjadi US$10,98 miliar pada tahun 2022.

Untuk kategori HS 85, nilai ekspor Indonesia meningkat dari lebih dari US$11,7 miliar pada tahun 2021 menjadi US$14,55 miliar pada tahun 2022. Selain itu, Indonesia mengekspor produk senilai US$1,758 miliar pada tahun 2022 dalam kategori HS 73.

Rangkaian acara forum bisnis tersebut setelah Ketum Kadin menjadi pembicara utama, acara dilanjutkan dengan James Marape yang menyampaikan tentang profil PNG dan sekaligus mengajak pengusaha Indonesia berinvestasi di sana.

Sementara sesi akhir didapuk para pembicara dari PNG dan dari Indonesia, salah satunya Kepsek Ekspor yang memaparkan tentang kerja sama pendidikan dan pelatihan terkait ekspor baik yang ada di Indonesia maupun yang berada di PNG.***

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Skip to content