Ketua Umum IKKT Evi Agus Subiyanto bersama Jenderal TNI Agus Subiyanto selaku Pembina Utama IKKT PWA memotong tumpeng sebagai tanda syukur atas usia 58 tahun yang telah dicapai oleh organisasi para istri TNI, itu. Foto: Puspen TNI.
Jakarta, SUARAUMAT.com- Ikatan Kesejahteraan Keluarga TNI (IKKT) Pragati Wira Anggini (PWA) menggelar acara syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 IKKT yang mengangkat tema “Dengan Kemandirian & Ketangguhan, IKKT Pragati Wira Anggini Mendukung Prajurit TNI Melalui Hemat Pangan Guna Mewujudkan TNI Yang Prima Menuju Indonesia Maju”. Acara digelar di Aula Gatot Subroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (18/7).
Selaras dengan tema, Ketua Umum IKKT Evi Agus Subiyanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa program unggulan IKKT saat ini adalah turut menyukseskan program pemerintah dalam ketahanan pangan dan hemat pangan.
Menurutnya, IKKT juga secara konsisten melaksanakan, meningkatkan ketahanan pangan, dan hasilnya secara signifikan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga besar TNI.
“Melalui program hemat pangan yang dilaksanakan secara masif, kondusif dan secara konsisten maka pengeluaran untuk berbelanja kebutuhan dapat ditekan dan ini akan membawa dampak positif bagi setiap keluarga prajurit serta bila diterapkan dalam skala besar dan menyeluruh di lingkungan TNI akan mempercepat terwujudnya IKKT Pragati Wira Anggini yang Prima,” ujar Evi.
Pada kesempatan yang sama, Pembina Utama IKKT Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam sambutannya juga berharap kepada segenap anggota IKKT untuk terus memantapkan tekad guna menjadikan organisasi ini senantiasa berkontribusi positif dalam menjaga kualitas keluarga prajurit TNI.
“Cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman serta menjadi organisasi wanita yang menjadi kebanggaan kita bersama,” harapnya.
Turut hadir pada acara tersebut diantaranya para Pejabat Tinggi Mabes TNI serta para Pengurus IKKT Pragati Wira Anggini Pusat, Gabungan dan Cabang Berdiri Sendiri (CBS).
Pada acara ini dilaksanakan juga penyerahan secara simbolis santunan kepada warakawuri, anak yatim dan anak berkebutuhan khusus.
About The Author
