SUARAUMAT.com, JAKARTA – Momen pertemuan Agus Salim, korban penyiraman air keras, dengan Irjen Pol (Purn) Ricky Herbert Parulian Sitohang baru-baru ini menjadi sorotan di media sosial. Dalam video yang viral, terlihat Agus Salim tampak ciut saat dinasihati terkait polemik uang donasi Rp1,3 miliar yang dikumpulkan melalui yayasan milik Pratiwi Noviyanthi, alias Teh Novi.
Ricky Sitohang, mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), memberikan komentar tegas mengenai tindakan Agus Salim yang berulang kali menuntut uang donasi tersebut. Ia menyebut tindakan Agus Salim yang melaporkan Teh Novi ke polisi tidak pantas, mengingat uang itu adalah donasi dari masyarakat, bukan milik pribadi Agus.
“Saya kadang-kadang jengkel, miris juga. Yang kau teriakin apa, Gus? Yang bikin masalah ya kamu. Emang uangmu? Itu uang donatur. Apa hak kamu untuk teriak-teriak minta itu uang saya?” ujar Ricky dalam video yang diunggah di platform X oleh akun @Heraloebss pada Minggu (1/12/2024).
Ricky menegaskan bahwa uang donasi tersebut adalah bentuk uluran tangan dari masyarakat untuk membantu Agus Salim sebagai korban. Ia juga mengkritik tindakan Agus yang diduga menggunakan uang tersebut untuk membayar utang pribadi dan membagi-bagikannya kepada keluarga.
Polemik Donasi Rp1,3 Miliar
Kisruh bermula ketika Teh Novi menarik kembali sebagian donasi yang sebelumnya disalurkan kepada Agus Salim. Teh Novi mengaku curiga bahwa donasi itu tidak digunakan sesuai tujuan awal, yakni membantu pemulihan Agus sebagai korban penyiraman air keras.
Agus Salim kemudian melaporkan Teh Novi ke pihak berwajib, namun langkah tersebut justru menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk dari warganet yang mendukung pernyataan tegas Ricky Sitohang.
Sosok Irjen Pol (Purn) Ricky Sitohang
Ricky Sitohang adalah mantan perwira tinggi Polri yang memiliki karier cemerlang di institusi Tribrata. Ia menjabat sebagai Kapolda NTT pada 2011–2013 dan pensiun dari Polri pada 2017. Setelah purnatugas, ia aktif dalam dunia politik sebagai anggota Partai Perindo.
Kecamannya terhadap Agus Salim dianggap warganet sebagai suara yang mewakili masyarakat luas yang kecewa atas kisruh penggunaan donasi tersebut. Banyak komentar netizen yang mendukung pernyataan Ricky dan menyebutnya sebagai bentuk teguran yang diperlukan.
Polemik ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk menjaga kepercayaan masyarakat dalam pengelolaan dana donasi.*